Banjir Longsor di Manado
Banjir Sudah Sampai Betis di Dalam Rumah, Irfan Memilih Tidak Mengungsi
Di Komo Luar Lingkungan 3 Kota Manado, air sudah menggenang hingga perut orang dewasa. Hujan deras belum juga berhenti betul di Kota Tinutuan ini.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
Tingginya intensitas hujan serta tak mampunya drainase menampung debit air menyebabkan luapan.
Sejumlah wilayah yang tergenang di antaranya, Taas lingkungan 2, Tikala Kumaraka, Tuminting dan Sario kompleks belakang Taspen.
Di Taas lingkungan dua yang notabene langganan banjir manakala hujan turun relatif lama, air naik setinggi lutut.
"Saat ini warga sudah siap-siap mengungsi. Saya baru mengungsikan motor," ujar Yaziin Solichin, warga Taas, Kacamata Tikala.
Ia bilang, air mulai naik sejak tengah air dan permukaan bertambah tinggi seiring tak redanya hujan
"Semoga hujan segera berhenti," katanya.
Pantauan Tribun, sejumlah ruas jalan utama di Manado juga tergenang.
Seperti yang tersaji di Jalan A. Yani, tepatnya dari depan PLN Manado hingga depan Taspen. Air meluap, tingginya sekitar 30 cm di atas aspal.
Di Tikala, air menutupi jalan di sekitar SPBU Tikala dan sekitarnya hingga ke arah Lapangan Sparta.
Tiga Orang yang Meninggal Tertimpa Longsor di Perkamil Sedang Tidur
Satu keluarga yang meninggal akibat tertimpa longsor di Perkamil, Manado, diketahui dalam keadaan sedang tidur, Sabtu (16/1/2021).
Akibat hujan deras yang melanda kota Manado seharian penuh, sehingga terjadi beberapa tempat banjir dan tanah longsor.
Salah satunya yang terjadi di Perkamil yang memakan tiga korban satu keluarga.
Kapolsek Tikala, AKP Emilda Sonu dari laporan tertulis menyampaikan menurut keterangan para saksi ada dua unit rumah yang terkena longsor.
"Akibat longsor tersebut dua unit rumah yang rusak, dan terdapat tiga orang korban meninggal dunia yang tertimbun," ucap kapolsek Tikala.