Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Usai PISB, Bupati Bolsel Haji Iskandar Kamaru Tarik Jaring Bareng Nelayan di Sondana 

Bupati Iskandar tak sengaja menjumpai sekelompok warga di Desa Sondana yang tengah menarik jala di pinggiran pantai.

Penulis: Nielton Durado | Editor:
Istimewa
Bupati Bolsel Haji Iskandar Kamaru ketika menarik jala bersama nelayan di Sondana. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI --- Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Haji Iskandar Kamaru, melewati pantai Desa Sondana, Kecamatan Bolaang Uki, Kamis (15/1/2021). 

Saat itu ia bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolsel baru saja usai melaksanakan sholat subuh berjama’ah yang memang biasanya dilakukan rutin setiap hari Jum’at. 

Namanya Program Ibadah Subuh Berjama’ah (PISB).

Tiba-tiba dalam perjalanan pulang ke rumah dinasnya yang berada di Desa Suguo. 

Baca juga: Kunker ke Fasilitas Kesehatan, DPRD Bolmut Temukan Kerusakan di Puskesmas Biontong

Baca juga: Suami Mengaku Naik Sriwijaya Air ke Pontianak, Nyatanya ke Bali Bersama Selingkuhan Endingnya Begini

Bupati Iskandar tak sengaja menjumpai sekelompok warga di Desa Sondana yang tengah menarik jala di pinggiran pantai. 

Karena dalam perjalanan hidupnya pernah melakukan aktivitas seperti demikian. 

Sontak ia tak tanggung-tanggung untuk segera berbaur dengan nelayan dan masyarakat di pagi itu.

Biasanya, pukat semacam ini ditebar ke tengah lautan.

Kurang lebih jarak dari bibir pantai sekitar 50 meter. 

Baca juga: Luna Maya, Nia Ramadhani hingga Rizky Febian Masuk Daftar Nominasi TikTok Awards Indonesia 2020

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Aku Sayang Aku - Chintya Gabriella, Kunci dari C Paling Mudah Dimainkan

Lalu jala itu akan dibuat melingkar. 

Sementara dua ujung talinya tetap berada di pantai. 

Masyarakat setempat menyebutnya “Ba Terak Soma” (Menarik Pukat). 

"Menanggkap ikan dengan cara tradisional ini sudah menjadi tradisi yang hingga kini terus dilestarikan di Bolsel," ujar Kamaru. 

Baca juga: UPDATE Gempa Sulawesi Barat: Sudah 42 Jenazah Ditemukan

Baca juga: AMSI Sulut Gelar Konferwil II di Kotamobagu, Ini Tekad Agustinus Hari

Dalam tradisinya, ikan yang merupakan hasil tangkapan itu ada yang dibagikan ke sejumlah masyarakat yang turut membantu menarik pukat.

Ada pula yang dijual oleh si pemilik pukat guna menafkahi keluarga. 

“Saya pernah melewati hidup seperti apa yang dilakukan oleh nelayan dan masyarakat di sini,” kenang Kamaru. 

Baca juga: Jelang Akhir Jabatan, Bupati Minut Dikabarkan Minta Pembayaran Rp 50 Miliar

Baca juga: Promo Giant Terbaru, Banyak Harga Diskon untuk Produk Kebutuhan Rumah Tangga, Cek Katalog di Sini

Kamaru mengatakan jika Bolsel sangatlah kaya akan potensi kelautan. 

"Masyarakat Bolsel tak pernah kesulitan menangkap ikan. Bahkan dari pinggiran pantai sekalipun," tegasnya. 

Ia meminta agar masyarakat ikut menjaga potensi kelautan.

"Caranya dengan tidak membuang sampah sembarang ke laut. Jaga kekayaan laut kita," tegasnya. (Nie)

 
 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved