Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opini

Pandemi Covid-19 dan Disequilibrium Bumi

Banyak tempat-tempat usaha, wisata dan sekolah-sekolah yang ditutup sementara atau malah yang secara permanen.

Editor: Aldi Ponge
Shutterstock
Ilustrasi bumi dan virus corona (Covid-19) China 

Penulis Opini ini Meilanie MJ Kaeng SSi, Guru Biologi Sekolah Citra Kasih Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat kondisi pandemi 2020 sampai awal 2021 bumi terlihat melakukan istirahatnya.   

Terjadi perlambatan dalam beberapa sektor seperti pariwisata, perdagangan, perkantoran juga pendidikan.

Beberapa jalan-jalan dan tempat-tempat publik terlihat lengang bahkan sepi dan kosong.

Banyak tempat-tempat usaha, wisata dan sekolah-sekolah yang ditutup sementara atau malah yang secara permanen.

Tidak sedikit yang melakukan Work from home demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dari sekian banyak opini yang bertaburan di ruang publik selama masa pandemi, jamak dijumpai pendapat yang menyatakan bahwa masa pandemi merupakan fase istirahat bagi bumi.

Pertanyaan kritis, sekaligus rerflektif dari penulis dalam rangka merespon dan terpanggil untuk turut serta memberikan edukasi secara ilmiah atas pendapat tersebut adalah, benarkah demikian?

Ataukah sebenarnya pandemi merupakan fase ketidakseimbangan (disequilibrium)  bagi bumi, untuk nantinya menemukan titik keseimbangan yang baru yang lebih stabil dan mantap (homeostasis).

Banyak yang mengklaim bahwa bumi sedang bersitirahat dan hampir benar-benar istirahat.

Istirahat yang dimaksud bukanlah dalam arti yang sebenarnya, berhenti.

Beberapa foto-foto di berbagai belahan bumi menunjukkan tidak adanya aktifitas yang dilakukan oleh manusia.

Jalan-jalan dan fasilitas publik terlihat lengang dan hampir tidak berdenyut.

Jarak pandang kota-kota besar mulai bertambah jauh dan kualitas udara menjadi lebih bersih dengan berkurangnya kendaraan bermotor yang lalu lalang serta berhentinya aktifitas pabrik-pabrik karena banyak karyawan yang dirumahkan.

Entah apakah karena kesadaran manusia yang mengisolasi diri secara mandiri, kebijakan pemerintah untuk pembatasan berskala besar dan yang lebih masif adalah istilah Lockdown yang meluluhlantahkan perekonomian baik secara lokal maupun hubungan internasional.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved