Pasar Modal
Investor Milenial Dominasi Pasar Modal, Optimisme IHSG Menuju Level 6.800 pada Akhir 2021
Tekanan akibat Pandemi Covid-19 tak menghalangi Pasar Modal Indonesia mencatat sejumlah milestone penting
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Tekanan akibat Pandemi Covid-19 tak menghalangi Pasar Modal Indonesia mencatat sejumlah milestone penting.
Sepanjang 2020, rata-rata investor aktif per hari mencapai 95 ribu per hari atau meningkat 75 persen dari tahun 2019 yakni 55 ribu per hari.
Diikuti dengan jumlah investor aktif ritel per hari yang meningkat empat kali lipat dibanding tahun 2019.
Seiring dengan itu, jumlah total investor berdasarkan jumlah Single Investor Identification (SID) saham, reksadana, dan obligasi juga meningkat hingga 56 persen menjadi 3,88 juta investor.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Bolmong Nanti Digelar Februari
Baca juga: 3.100 Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Tomohon, Tempat Penyimpanan Akan Dikawal 1 Kali 24 Jam
Baca juga: Pendistribusian Vaksin Covid-19 di Minut Tertunda, Alain Beyah: Kita Sudah Berkoordinasi
Dari jumlah tersebut, investor dengan usia di bawah 30 tahun alias kaum millenial mendominasi dengan porsi 54,79 persen dari total investor di Pasar Modal.
Sepanjang 2020 terdapat 51 Perusahaan Tercatat baru yang mencatatkan saham di BEI dengan nilai fund raising mencapai Rp118,7 triliun.
Dengan demikian, total perusahaan tercatat di BEI sampai akhir 2020 sebanyak 713 emiten. Pasar saham 2020 juga mencatat rekor frekuensi transaksi harian tertinggi pada 22 Desember yang mencapai 1,69 juta transaksi dengan rata-rata nilai transaksi di tahun 2020 mencapai Rp9,21 triliun per hari.
Baca juga: Camat Langowan Utara Resmi Diganti, Asisten I Apresiasi Kinerja Pemerintah Kecamatan
Partisipasi aktif investor ikut menentukan lonjakan berbagai indikator tersebut karena selama 2020.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, milestone penting ini menjadi modal melewati tahun 2021.
Selain itu,salah satu modal penting pasar modal 2021 adalah diresmikannya Securities Crowdfunding (SCF) pada hari pertama perdagangan tahun 2021.
Baca juga: Kontras : Komjen Listyo Calon Kapolri Punya Kedekatan dengan Jokowi, Ternyata Pernah Jadi Ajudan
SCF merupakan skema pembiayaan alternatif penggalangan dana melalui pasar modal. Melalui skema ini, sebuah bisnis atau individu dapat mencari pendanaan dari satu atau beberapa investor di pasar modal.
"Selain itu, dana yang dihimpun bisa dilindung nilai (hedge) untuk jangka waktu tertentu," kata Wimboh, Rabu (13/01/2021).
Skema penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi ini memberi kesempatan bagi pengusaha muda maupun kelompok UKM untuk menggalang dana dari pasar modal.
"Pada saat yang sama, para pemilik dana dapat berinvestasi di pasar modal," jelas dia
Baca juga: Sidang Kasus Ijazah Palsu Calon Bupati Minut, 2 Komisioner Bawaslu Tidak Terbukti Langgar Kode Etik
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto telah membuka perdagangan saham perdana di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Januari 2021 lalu.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dan Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi.
Airlangga menyampaikan pesan optimisme tentang peluang kebangkitan pasar tahun 2021. Ia yakin, ketidakpastian pasar modal akibat pandemi selama 2020 akan berakhir.
Baca juga: Camat Langowan Utara Resmi Diganti, Asisten I Apresiasi Kinerja Pemerintah Kecamatan
Tingkat kepercayaan pelaku pasar akan pulih sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) akan terkerek hingga kisaran 6.800-7.000 pada akhir Desember 2021.
"Optimisme terlihat di pasar modal sejalan dengan penurunan risiko ketidakpastian di pasar keuangan global dan IHSG diprediksi bisa mencapai 6.800 atau 7.000 di akhir Desember 2021”, ujar Airlangga waktu itu.
Pelaku pasar diimbau untuk tetap optimistis karena pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan stimulus untuk memacu pertumbuhan ekonomi tahun 2021.
Baca juga: Pemprov Sulut Rekrut 6.249 THL Digaji Rp 3,3 Juta, 5 Hari Tak Masuk Kerja Langsung Pecat
Selain berbagai strategi mendorong pemulihan ekonomi, pemberlakuan UU Cipta Kerja juga akan direspons positif oleh pasar saham.
Lebih dari itu, menurut Airlangga, dimulainya program vaksinasi awal tahun ini akan semakin memperkuat sentimen positif yang sudah terlihat sejak akhir tahun 2020.
Pasar saham 2021 juga akan diwarnai kehadiran banyak emiten baru. Ia menyebut minimal 30 perusahaan akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) ini.
Baca juga: Tampil Baru, BRImo Lebih User Friendly, Semua Fungsi Perbankan dalam Genggaman Anda
Pasar modal Indonesia tahun 2021 juga akan disemarakkan dengan pencatatan Surat Berharga Negara maupun obligasi korporasi.
Sementara, Wimboh Santoso mengatakan, tren positif pasar moda 2021 merupakan kelanjutan kinerja positif sepanjang 2020, meski tekanan yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19 sangat kuat.
Setelah mencapai titik terendah yang ditandai dengan penurunan IHSG hingga level 3.900 pada Maret 2020, pasar saham Indonesia berhasil rebound dan menutup tahun 2020 dengan posisi IHSG 5.979,07 pada 30 Desember.(ndo)
Baca juga: Jasa Raharja Sulut Peduli, Berbagi Sembako ke Yatim Piatu dan Buruh Bagasi
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: