Berita Nasional
4 Jenazah Penumpang Sriwijaya Air Teridentifikasi, Co Pilot Fadly dari Kecocokan Sidik Jari e-KTP
Total sementara baru 4 jenazah yang baru bisa diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) hingga pada Selasa (12/1).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Total sementara baru 4 jenazah yang baru bisa diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) hingga pada Selasa (12/1).
Menurut Kapus Inafis Mabes Polri Brigjen Hudi Suryanto mengatakan dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 nama Fadly tercatat di nomor 31.
Fadly Satrianto (38). merupakan co pilot Sriwijaya Air, dia satu dari tiga jenazah hari ini dapat teridentifikasi.
"Dan ini ternyata adalah kopilot dari pesawat Sriwijaya Air. Kami juga sudah melakukan perbandingan sidik jari (antemortem dan posmortem), ini yang kami dapat," kata Hudi di RS Polri Kramat Jati, Selasa (12/1/2021).
Bila mengacu catatan kependudukan, Fadly yang saat kecelakan pada Sabtu (9/1) merupakan satu dari enam ekstra kru dalam pesawat berdomisili di Jawa Timur.
Tepatnya di Jalan Teluk Penanjung nomor 17 RT 04/RW 05, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, jenazah Fadli teridentifikasi dari pencocokan sidik jari.

"Perbandingan sidik jarinya dari e-KTP telunjuk kanan yang berhasil kita identifikasi dari potongan bagian tubuh yang kami dapatkan, identik 12 titik," ujarnya.
Hudi menuturkan jenazah kedua yang teridentifikasi yakni Asy Habul Yamin (36), dalam manifes Sriwijaya Air SJ-182 namanya berada di nomor 40.
Beda dari jenazah lain yang sebelumnya teridentifikasi, Tim DVI mendapati bagian tubuh jenazah Asy pada dua kantong jenazah, nomor 00729 dan 0029.
"Ini tempat tanggal lahirnya di Sintang, 31 Mei 1984, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, alamat Jalan Sakti Nomor 7A, RT 05/06, Kelurahan Patukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta," tuturnya.
Namun sebagaimana jenazah Fadly, Hudi mengatakan jenazah Asy teridentifikasi berdasar hasil pencocokan sidik jari data antemortem dengan posmortem.

Bedanya sidik jari yang digunakan bukan telunjuk kanan, melainkan jempol, pun hasilnya ditemukan 12 titik kecocokan sehingga identifikasi akurat.
"Satu (sidik jari) diambil dari e-KTP, yang satu diambil dari sidik jari korban, jempol kanan. Jadi untuk mengidentifikasi itu yang mudah diambil dari sampel jempol dan telunjuk," lanjut Hudi.
Hudi mengatakan jenazah ketiga yang teridentifikasi pada hari kedua proses rekonsiliasi oleh Tim DVI atas nama Khasanah (50).
Dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 , Khasanah yang juga teridentifikasi dari pencocokan sidik jari jempol kanan tercatat di nomor 28.