Penanganan Covid
Satgas dan Aparat Gabungan di Bitung Lakukan Ini untuk Keluar dari Zona Merah Covid-19
Pemerintah Kota Bitung melalui satuan tugas (satgas) Penanganan dan Pengendalian Covid-19, bakal merapatkan status PSBB
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Pemerintah Kota Bitung melalui satuan tugas (satgas) Penanganan dan Pengendalian Covid-19, bakal merapatkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Besok akan kami rapatkan, terkait PSBB,” kata dr Jeannet Watuna Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung Minggu (10/1/2021).
Keseriusan pemerintah dan satgas, terkait rencana PSBB diperkuat dengan keterangan dari Alfindo Mangkol Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Bitung.
Rapat tersebut dijadwalkan dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) Kota Bitung, pada Senin (11/1) sore.
Baca juga: Kotamobagu Belum Berlakukan PSBB, Zona Merah Sudah Beberapa Minggu
Baca juga: Ini Kiat Pemdes Kotabunan Selatan Sukses Atasi Krisis Air Bersih
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Terisak Ketika Bawakan Pidato HUT PDIP, Teringat Bung Karno
Saat ini kota Bitung masih bestatus zona merah atau risiko tinggi penularan pandemi Covid-19.
Hari ini Minggu (10/1) ada 904 terkonfirmasi positif covid-19, 118 dirawat atau diisolasi, 794 sehat/sembuh dan 26 orang meninggal Dunia.
Dokter Jeannet Watuna yang merukana Lepala Dinas Kesehatan Kota Bitung dalam keterangannya, menjelaskan upaya yang dilakukan untuk menekan laju kasus covid-19 hingga keluar dari zona merah.
“Upaya yang sedang kami lakukan adalah pengetatan orang masuk ke Bitung, dilakukan pengecekan suhu tubuh dan random rapid test,” jelas Watuna.
Dia jelaskan, terkait dengan penentuan zona ada 16 indikator satu di antaranya pasien yang sembuh.
Baca juga: Aldo Ditangkap Polisi, Curi Rokok Elektrik di Vape Store Langowan, Kerugian Capai Rp.11 Juta
Baca juga: Seharusnya Ricko Damianur Mahulette Berangkat dengan Pesawat Lain, Namun Dialihkan ke Sriwijaya Air
Di Bitung kata Watuna, ada kasus orang tanpa gejala (OTG) positif sudah lewat 14 hari nanum belum menggantongi keluar dari rumah sakit sehingga mempengaruhi zona.
“Selain itu angka positif jaga berpengaruh. Jadi memang harus dirapatkan ulang, terkait pencegahan dan penanganan covid-19,” tandasnya.
Terpisah Polres Bitung kembali mebantu pemerintah dan TNI, dalam melakukan pengetatan orang masuk ke Bitung pos terpadu pintu masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelurahan Sagerat Kecamatan Manemno-Nembo.
Menurut Kapolres Bitung AKBP FX Winadri Prabowo, pengetatan terus dilakukan semenjak operasi lilin samrat 2020 usai (4/1/2021).
Baca juga: Polsek Bersama Koramil Eris Laksanakan Patroli Gabungan Pengetatan Protokol Kesehatan
“Sejak tanggal (5/1), kami bersama TNI dan instansi terkait dari pemkot Bitung melakukan operasi yustisi, melaksanakan random rapid tes setiap hari sebagai upaya keluar dari zona merah,” kata Kapolres melalui Kabag Ops Polres Bitung Kompol Edy Saputra.
Agar Bitung bisa keluar dari zona merah, kepada masyarakat pihaknya imbau agar membatasi kegiatan.
Kalau tidak terlalu penting, lebih baik jangan keluar masuk kota Bitung, sehingga upaya aparat terpadu lebih efektif dalam mencegah penyebaran Covid-19.(crz)
Baca juga: Ini Kemungkinan Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: