HUT ke 48 PDIP
Megawati Soekarnoputri Terisak Ketika Bawakan Pidato HUT PDIP, Teringat Bung Karno
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP membawakan pidato politik di Peringatan HUT PDIP ke-48, Minggu (10/1/2021)
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP membawakan pidato politik di Peringatan HUT PDIP ke-48, Minggu (10/1/2021).
Kegiatan dihelat secara virtual terhubung dengan kader dan simpatisan PDIP se-Indonesia.
Pada satu momen pidatonya, Presiden RI ke-5 itu sempat terisak. Itu ketika, ia mengenang Ayahnya Ir Soekarno, atau Bung Karno, Presiden RI pertama.
''Beberapa hari ini saya merenung menggali kembali lembar-lembar perjalanan politik yang telah saya lewati. Perenungan spiritual itu mengantarkan saya pada memori terdalam tentang cita-cita dan gagasan politik seorang lelaki saya panggil Bung Karno," kata Megawati.
Baca juga: Gadis Cantik Asal Tondano Ini Ungkapkan Belasungkawa untuk Korban Sriwijaya Air
Baca juga: Ibadah Natal Jajaran Polres Minsel, Kapolres Ajak Tetap Semangat di Tahun Baru
Baca juga: Golkar Sulut Gelar Rapat Evaluasi, Anggota Tak Aktif Bakal Diganti
"Bapak yang telah menempa saya sejak kecil untuk hidup di jalan pengabdian kepada Tanah air dan bangsa.
Bapak mengatakan, saya memohon kepada Allah tetapkanlah kecintaan ku kepada tanah air dan bangsa selalu menyala dalam dada, sampai terbawa masuk ke dalam kubur, saat Allah memanggil ku pulang," katanya.
Megawati melanjutkan usai perenungan itu sebulan kemudian, Indonesia diguncang virus Corona bukan hanya Indonesia tapi dunia.
Dunia dipaksa masuk ke perbadaban baru yang seharusnya membuka mata batin, pikiran dan jiwa,
Baca juga: Kekesalan Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh, Tulis Pesan di WhatsApp: Terlanjur Subuh Berangkat
Baca juga: Panglima TNI Hadi Tjahjanto Minta Doa Masyarakat, Prediksi Lokasi Black Box Sudah Ditemukan
"Inilah saatnya kita benar-benar dan konsisten dan sungguh-sungguh dan menerima Pancasila," ujarnya.
Pancasila kata Megawati jangan jadi jargon belaka. Bangsa Indonesia sangat membutuhkan Pancasila diimplementasikan di saat krisis saat ini.
"Keimanan kita kepada Allah SWT diuji, tetap berjuang dengan ikhtiar dan tawakal dengan kemanusiaan dalam sebuah semangat persatuan, hidupkan semangat gotong royong dipimpin kebijaksanaan, membuat negara memelihara hidup dan penghidupan yang sejahtera,tertib dan damai. Suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, di awal pidato Megawati sempat mengulas perjalanan karirnya di dunia politik.
Baca juga: Serpihan-serpihan Hingga Tumpahan Minyak, Temuan TNI di Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
''Hari ini 10 Januari 2021, Alhamdulillah Partai yang saya bangun mencapai usia 48 tahun. Saya memilih berpolitik dengan membangun partai politik. Partai ini tidak didirikan dengan hamparan karpet merah, tetapi dengan darah dan air mata, bahkan nyawa. Bernama PDI hingga PDI Perjuangan," ujarnya.
Masih lekat dalam ingatannya, tahun 1986 ia mulai masuk PDI. Tahun 1987 dimintakan untuk ikut Pemilu, dan terpilih sebagai Anggota DPR RI.
Tahun 1993, terjadi peristiwa Kongres Luar Biasa, akhirnya de facto menetapkannya sebagai Ketua Umum PDI.