Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Serpihan-serpihan Hingga Tumpahan Minyak, Temuan TNI di Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Sejumlah personel dari berbagai instansi lembaga bersama-sama menggelar operasi gabungan untuk mencari jenazah dan puing-puing bagian pesawat

Editor: Finneke Wolajan
Tribunnews/Jeprima
Benda-benda yang diduga serpihan pesawat dan barang milik penumpang Sriwijaya Air SJ 182 dilihat dari udara dari pesawat CN 295 milik TNI AU saat melakukan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Dari udara terlihat tim SAR gabungan mencari serpihan dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 serta terlihat tumpahan minyak yang diduga bahan bakar Sriwijaya Air SJ 182. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), masih terus dilakukan.

Secara perlahan pencarian para korban mulai menemukan titik temunya.

Di hari kedua pencarian, personel TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) menemukan sejumlah barang bukti yang kuat dugaan berhubungan dengan jatuhnya Sriwijaya Air.

Pesawat ini mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Kondisi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hancur berkeping-keping. Serpihan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan live vest serta barang milik penumpang ditemukan tim penyelamat.
Kondisi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hancur berkeping-keping. Serpihan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan live vest serta barang milik penumpang ditemukan tim penyelamat. (Kolase Foto: Kompas.com/Antara Foto)

Sejumlah personel dari berbagai instansi lembaga bersama-sama menggelar operasi gabungan untuk mencari jenazah dan puing-puing bagian pesawat.

Tumpahan minyak

Pada pencarian ini, personel TNI AU menemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari Sriwijaya Air di sekitar selatan Pulau Laki.

Dugaan tumpahan minyak ini berasal dari adanya perubahan warna air pada permukaan laut.

"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaan laut.

Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," ujar Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai memantau lewat udara sebagaimana dikutip dari antaranews.com, Minggu (10/1/2021).

Dengan perubahan permukaan laut itu, Henri meyakini hal itu merupakan tumpahan minyak Sriwijaya Air.

"Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena kurang lebih 18 jam, kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat," kata dia.

Dalam pencarian itu, pihaknya juga menemukan banyaknya serpihan.

Ia meyakini jika serpihan itu bukan berasal dari sampah.

"Saya tak yakin apakah itu serpihan laut, yang jelas itu sampah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved