Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Kisah Ayu Lima Keluarganya Jadi Korban Sriwijaya Air, Saat Video Call Sempat Ucapkan Permintaan Maaf
Salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut, Sri Rahayu atau Ayu mengatakan bahwa ada lima anggota keluarganya yang jadi korban.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban.
Salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut, Sri Rahayu atau Ayu mengatakan bahwa ada lima anggota keluarganya yang jadi korban.
Sebelumnya Ayu juga sempat melakukan komunikasi lewat video call dengan para korban.
Baca juga: SKOR AS Roma vs Inter Milan, Liga Italia Malam Ini Minggu 10 Januari 2021
Baca juga: TNI AL Sudah Turunkan Pasukan Khusus Denjaka, Menyelam Hingga Dasar Laut Cari Sriwijaya Air SJ-182
Baca juga: SE Baru Satgas Covid-19 bagi Pelaku Perjalanan, Penumpang dari Manado ke Bali Terpaksa Rapid Ulang

Tangis Sri Rahayu (38) pecah tatkala mendatangi Bandara Soekarno Hatta demi mencari kabar lima keluarganya yang jadi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.
Sri Rahayu tak menyangka video call siang hari sebelum kejadian nahas Sriwijaya Air menjadi momen terakhir komunikasinya bersama kelima keluarganya.
Sebab lima dari anggota keluarganya itu tercatat sebagai penumpang Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta - Pontianak.
"Keluarga saya ada lima (yang jadi penumpang-red).
Tante saya, anaknya, menantu, cucu dan ibunya," kata wanita yang datang bersama sang anak dan suaminya itu di Terminal 2D Bandara Soetta, Tangerang, Sabtu (9/1/2021).
Ayu, sapaan akrab bagi wanita tersebut sempat melakukan komunikasi jarak jauh berupa video call saat kelima korban pesawat itu tiba di Bandara Soetta.
Para korban itu tiba di Jakarta hanya melakukan transit sementara waktu di Jakarta sebelum melakukan perjalanan ke Pontianak.
"Saya video call hampir sekitar setengah jam-an.
Karena kan saya enggak bisa ke hotelnya mereka nginep di hotel kawasan Slipi.
Karena saya di Bekasi mau ke Slipi itu jauh untuk menyamper mereka.
Jadi saya bilang kalau misalnya hari Minggu berangkat bisa ke Bekasi dulu Sabtunya, tapi mereka berangkat di hari Sabtu," ucap lirih Ayu.
Ayu bercerita dalam komunikasi jarak jauhnya itu, para korban sempat menyampaikan permintaan maaf kepadanya karena tak sempat bertemu secara langsung.