Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Blusukan Mensos Risma

Mensos Risma Akhirnya Tanggapi soal Blusukannya yang Disebut Settingan hingga Diberi Nama Ratu Drama

Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini ini tengah menjadi sorotan publik.

Editor: Glendi Manengal
Kementerian Sosial
Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui warga penghuni kolong tol Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara (30/12/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini ini tengah menjadi sorotan publik.

Hal yang dilakukan Mensos Risma tersebut hanya settingan untuk pencitraan.

Bahkan banyak dikritik para pengamat politik, hingga disebut sebagai ratu drama.

Baca juga: Profil Fadli Zon, Anak Buah Prabowo Pengkritik Jokowi, Ternyata Mantan Wartawan Kini Orang Kaya

Baca juga: Punya Anak hingga Cucu, Suami-Istri Ini Syok Ternyata Punya Ayah yang Sama, Potret Wajah Jadi Bukti

Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19, Reaksi Ini yang Mungkin akan Rasakan Dalam Tubuh

Terkait hal tersebut Menteri Sosial Tri Rismaharini menanggapi komentar netizen yang menyebut bahwa aksi blusukannya menyambangi para gelandangan, pengemis, atau pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) adalah settingan.

Saat ditanya awak media, Risma tertawa dan tersenyum menanggapi hal tersebut.

"Ya saya gimana bisa nyetting itu, saya mau ke Jakarta itu enggak tahu, mau ke mana, saya enggak apal jalannya. Ya gimana saya mau nyetting gitu ya," seloroh Risma saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi Timur, Jumat (8/1/2021).

Ia mengatakan bahwa setiap PPKS yang dihampiri ditemuinya secara tidak sengaja saat dalam perjalanan menuju ke suatu tempat.

"Sebelumnya saya enggak (niat) blusukan, saya hanya (pergi) ke kantor, lewat, ketemu (PPKS), gitu," ungkapnya.

Jiwa kemanusiaannya terdorong ketika melihat PPKS dari dalam mobil sehingga ia pun tergerak untuk melakukan sesuatu kepada mereka.

Risma mengaku selalu melakukan hal yang sama di lokasi mana pun, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

"Bukan jadi menteri sosial pun, saya selalu perhatikan orang-orang seperti itu. Pernah suatu saat saya (masih) jadi Wali Kota Surabaya, saya pergi ke Jakarta. Ada orang tidur di tempat sampah. Saya enggak enak, kalau dia mati saya ikut dosa. Meski saya tahu saya bukan siapa-siapa (saat itu) di Jakarta," kata Risma.

Sekali lagi ia menekankan, bahwa ia tak berniat untuk menyetting blusukannya ketika menghampiri banyak PPKS di Jakarta.

"Jadi sekali lagi, enggak ada saya niatan (settingan), capek sekali nyeting-nyeting gitu. Orang kerja saja sudah capek, kok pakai nyeting-nyeting segala," tuturnya.

Penjual bingkai dikaitkan dengan pemulung yang ditemui <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/mensos-risma' title='Mensos Risma'>Mensos Risma</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/tri-rismaharini' title='Tri Rismaharini'>Tri Rismaharini</a> atau <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/risma' title='Risma'>Risma</a> ternyata orang yang berbeda.

Digaji Rp 4,7 Juta

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved