Penanganan Covid
Gejala Positif Covid-19 Ternyata Mirip Tipes, Artis Ini Mengalaminya, Berikut Penjelasannya
Umumnya, Covid-19 mengenai saluran pernapasan terlebih dahulu sehingga penderitanya mengalami gejala seperti batuk dan sesak napas yang disertai demam
TRIBUNMANADO.CO.ID - Positif virus corona atau covid-19 ternyata gejala mirip tipes.
Sehingga ada yang mengira tipes setelah dites ternyata positif covid-19,
Artis Kalina Octaranny awal mulanya, ia dinyatakan mengalami tipes dan sedang terbaring di rumah sakit.
Setelah melakukan rangkaian tes pemeriksaan, dinyatakan positif Covid-19.
Meski begitu, Kalina sendiri telah mengunggah hasil tes usap terbarunya yang menyatakan kalau dirinya ternyata negatif.
Kalina mungkin bukan satu-satunya orang yang mengalami kondisi tersebut.
Baca juga: Kebijakan Baru WhatsApp, Banyak Informasi Termasuk Data Transaksi Bakal Dibagikan ke Facebook
Baca juga: Diamalkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Berikut Doa Agar Negeri Tentram dan Damai

Tipes dan Covid-19 memang memiliki gejala yang mirip.
Lalu, mengapa infeksi Covid-19 sering dikira tipes?
Medical Editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri, MRes mengatakan, hal itu umum terjadi. Sebab, hingga saat ini gejala khas Covid-19 memang belum bisa disimpulkan.
Umumnya, Covid-19 mengenai saluran pernapasan terlebih dahulu sehingga penderitanya mengalami gejala seperti batuk dan sesak napas yang disertai demam dan kelelahan.
Baca juga: Pangdam XVIII/Kasuari: Mari Kita Kawal dan Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19
Baca juga: BREAKING NEWS Kongres AS Sahkan Joe Biden Sebagai Presiden Amerika Serikat Terpilih
Namun, masih terus bermunculan gejala baru pada pasien Covid-19, termasuk anosmia (kelainan penciuman di hidung) dan hilangnya rasa pengecapan.
"Gejalanya bisa tersamar dengan penyakit-penyakit lain, seperti tifoid (tipes). Karena itu memang banyak kasus yang didiagnosis penyakit lain yang serupa terlebih dahulu, baru ketahuan Covid," ungkapnya kepada Kompas.com.
Tak hanya tipes, penyakit-penyakit lainnya yang menyerang saluran pernapasan, seperti pneumonia dan influenza, juga memungkinkan kita keliru mengenali gejalanya dengan Covid-19.
Namun, menurut Anandika, saat ini jika gejala dan hasil rontgen mengarah ke pneumonia, pasien akan diarahkan untuk diagnosis Covid-19.
Meskipun, pneumonia tak hanya bisa disebabkan oleh virus tetapi juga bakteri.
Informasi tentang gejala tipes dan Covid-19 memang bisa kita dapatkan melalui internet dan literatur. Namun, pasien tidak bisa mengenali secara pasti penyakit yang dialaminya dan harus pergi ke dokter.
"Karena diagnosis penyakit ini adalah gabungan dari hasil riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, serta hasil-hasil pemeriksaan lab serta radiologi yang disimpulkan oleh dokter," kata Anandika.
Perawatan penyakit tipes
Beberapa gejala tipes antara lain demam, ketidaknyamanan pencernaan seperti diare, mual dan muntah, serta badan yang terasa lemah.
Jika Anda merasakan gejala tersebut, Anandika menyarankan untuk minum obat penurun panas dan obat mual yang dijual bebas terlebih dahulu sebagai langkah penanganan awal.
Selama masa perawatan, usahakan makan makanan lembut dan bergizi sehingga mudah dicerna dan diserap, seperti bubur atau sup.
Jika dalam tiga hari tidak membaik, disarankan untuk pergi ke dokter.
Penyebab utama tipes adalah bakteri. Oleh karena itu, pasien membutuhkan obat antibiotik.
"Antibiotik ini tidak bisa sembarangan, harus dipilih dan diresepkan oleh dokter," tambahnya.
Ketika pergi ke dokter, pasien juga akan diarahkan jika perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk Covid-19.
6 Gejala Awal Covid-19 yang Harus Diwaspadai
Di awal pandemi, kita tahu bahwa beberapa gejala umum Covid-19 di antaranya adalah demam, batuk kering dan kelelahan.
Namun, seiring berjalannya waktu, gejala infeksi Covid-19 pun bertambah sehingga banyak orang keliru dalam membedakannya dengan gejala penyakit lain.
Sebagian orang juga mencari tahu gejala awal apa saja yang umumnya muncul ketika seseorang terinfeksi Covid-19.
Menurut kandidat doktor USC Dornsife dan penulis utama studi tentang urutan gejala Covid-19, Joseph Larsen, mengetahui urutan gejala sangat penting untuk para dokter mengidentifikasi penyakit tersebut dengan cepat dan memberikan keputusan pengobatan yang tepat.
Setidaknya, ada enam gejala awal Covid-19 yang harus diwaspadai, yakni:
1. Demam
Anda perlu waspada jika mendapati suhu tubuh berada di atas 38 derajat Celcius. Sebab, demam adalah gejala awal Covid-19 yang paling umum terjadi di masyarakat.
Menurut pakar penyakit menular dan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), Dr Anthony Fauci, infeksi Covid-19 umumnya disertai demam, batuk, kelelahan, kehilangan napsu makan, sesak napas, hingga mialgia atau nyeri otot.
Batuk, umumnya jenis batuk kering, dan nyeri otot juga menjadi gejala awal yang umum terjadi pada pasien Covid-19.
Menurut penelitian, dua gejala tersebut sering kali muncul setelah demam.
Beberapa orang juga mengalami sakit punggung yang menyiksa, seperti dialami oleh pembawa acara bincang-bincang, Ellen DeGeneres.
Dia bahkan tidak tahu bahwa itu adalah gejala.
Menurut sebuah penelitian, ini juga menjadi salah satu gejala yang umum terjadi pada pasien Covid-19, baik dewasa maupun anak-anak, ketika terinfeksi Covid-19.
Ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang merasakan mual dan muntah, di antaranya karena infeksi virus, respons peradangan sistemik, efek samping obat, hingga tekanan psikologis.
4. Diare
Menurut laporan Johns Hopkins, Covid-19 dapat menghadirkan berbagai gejala. Namun, salah satu gejala yang berpotensi berbahaya bagi kebanyakan orang tapi tidak terlalu banyak dibicarakan adalah diare.
"Diperkirakan 20 persen pasien Covid-19 cenderung mengalami diare setelah tertular," ungkap laporan tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat, orang dengan sistem kekebalan lemah, seperti mereka yang terinfeksi atau pulih dari Covid-19, memiliki risiko terbesar terkena diare dan gangguan saluran pencernaan lainnya, termasuk mual dan muntah.
5. Kehilangan kemampuan indera penciuman atau perasa
Menurut Fauci, saat ini semakin banyak pasien Covid-19 yang melaporkan mengalami kehilangan kemampuan indera penciuman dan perasa.
Laporan tersebut cukup konsisten dan bahkan pada beberapa pasien muncul terlebih dahulu dibandingkan gejala pernapasan.
Bahkan, bagi beberapa pasien, gejala ini tak kunjung pergi meski mereka dinyatakan telah sembuh dari Covid-19.
Terbaru, dilaporkan sejumlah pasien mengalami parosmia. Gejala ini membuat seseorang berhalusinasi mencium bau menyengat seperti bau ikan yang amis, belerang, dan bau manis yang tidak enak.
6. Semua gejala atau tanpa gejala sama sekali
Satu hal yang membuat Fauci terkesima tentang virus ini adalah spektrum penyakitnya yang sangat luas.
Beberapa orang meeninggal karena Covid-19, beberapa orang lainnya menderita sindrom pasca-Covid yang membuat mereka masih merasakan gejala jauh setelah mereka sembuh, seperti kelelahan, migrain dan masalah kognitif.
Namun, beberapa orang malah tidak merasakan apapun sama sekali.
"Sekitar 20-45 persen orang benar-benar asimtomatik (tanpa gejala) dan beberapa lainnya dapat menjadi pra-gejala. Sebagian lainnya juga hanya mengalami gejala ringan," tuturnya.
Pada akhirnya, jika Anda mengalami demam, batuk atau beberapa gejala lainnya, ada kemungkinan Anda sudah terinfeksi Covid-19.
Hubungi penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.
Kebanyakan pasien Covid-19 menderita penyakit ringan dan dapat pulih di rumah dengan beristirahat.
Pemeriksaan sesegera mungkin setelah mengalami gejala akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang tepat sekaligus membantu menekan penyebaran infeksi Covid-19.