Kecelakaan Maut
Kecelakaan Maut Truk Tronton di Minut Hingga Sopir Tewas, Ini Penjelasan Ahli
Kurangnya perawatan hingga beban yang melebihi batas yang maksimal disinyalir menjadi salah satu penyebab tidak maksimalnya kinerja pengereman.
Penulis: Erlina Langi | Editor: Jumadi Mappanganro
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Truk tronton yang memuat alat berat terbalik saat melintas di Jalan Pantai Paal, Rabu (6/1/2021) sekira pukul 12.00 wita.
Lokasi kejadian masuk wilayah Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut),
Berjarak sekira 50 km dari Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Akibat kecelakaan maut itu, sopir truk bernama Terry Tigau meninggal.
Sesuai KTP miliknya, korban adalah warga Desa Laikit, Jaga II, Kecamatan Dimembe, Minut.
Lokasi kejadian dengan kampung korban berjarak sekira 24 km.
Sedangkan kernet truk itu yakni Johanis Tinungki selamat.
Kasat Lantas Polres Minut Sherly Mangelep mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). '
Kesimpulan sementara polisi, kecelakaan tunggal itu akibat rem blong.
Truk ini bergerak dari arah Likupang menuju Pantai Paal.
Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Maut Truk Tronton di Minahasa Utara, Sulut. Sikap Sopir Bikin Haru
Setelah melintasi jalan menurun di Jalan Pantai Paal, truk mengalami gangguan pada sistem pengereman (blong).
Hingga akhirnya truk bermuatan alat berat tersebut dengan cepat melintasi turunan hingga tak terkendali.
“Lalu terbalik bersama muatan," ujarnya.
Belajar dari kecelakaan mau tersebut, berikut ulasan ahli/teknisi mobil
Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan rem blong memang sering menjadi penyebab kecelakaan yang melibatkan truk maupun bus besar.