Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tahun Baru 2021

Menengok Kemeriahan Pesta Tahun Baru 2021 di Wuhan yang Diabadikan Dalam Foto, Begitu Meriah

Suasana Kota Wuhan berbanding terbalik dengan sebagian besar negara lainnya, di mana lockdown atau pembatasan sosial masih berlaku.

Editor: Rizali Posumah
NOEL CELIS / AFP
Orang-orang menghadiri hitung mundur Tahun Baru di Wuhan di provinsi Hubei tengah China pada 31 Desember 2020. 

Kebangkitan ekonomi kehidupan malam kota yang sempat terpukul keras menawarkan gambaran sekilas tentang gaya hidup pasca pandemi yang diharapkan banyak orang.

Wuhan dulunya ditutup secara mendadak pada 23 Januari 2020.

Blok jalan dipasang dan pesawat, kereta api, dan bus dilarang memasuki kota.

Hampir 3.900 dari 4.634 kematian akibat Covid-19 di China terjadi di kota industri tersebut.

Sebuah Studi Ungkap Kasus Covid-19 di Wuhan Mungkin 10 Kali Lebih Banyak dari Angka Resmi

Sebuah studi oleh Otoritas Kesehatan di Wuhan menerangkan, jumlah kasus virus corona di kota tempat patogen pertama kali terdeteksi mungkin 10 kali lebih tinggi dari angka resmi.

Orang-orang mendengarkan band saat konser dalam ruangan di Wuhan, di provinsi Hubei tengah China pada 1 Januari 2021.
Orang-orang mendengarkan band saat konser dalam ruangan di Wuhan, di provinsi Hubei tengah China pada 1 Januari 2021. (Noel Celis / AFP)

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC), sekitar 4,4 persen dari 11 juta penduduk kota Wuhan disebut telah mengembangkan antibodi terhadap virus yang menyebabkan Covid-19 pada April 2020.

Data tersebut berkolerasi dengan sekira 480.000 infeksi di Wuhan pada April 2020 atau hampir 10 kali lipat dari penghitungan resmi hingga saat ini dari 50.000 kasus di kota.

France24 melaporkan, China telah menghadapi rentetan kritik di dalam dan luar negeri atas penanganan awal virus corona.

Ribuan warga Wuhan China pesta di taman air setelah melewati lockdown panjang karena Covid-19. (AFP/straitstimes.com)
Tiongkok juga dikritik atas upaya mereka membungkam pelapor dan tidak melaporkan kasus apa pun selama berhari-hari di awal Januari 2020.

Pada Senin (28/12/2020), jurnalis Zhang Zhan dijatuhi hukuman penjara empat tahun karena melaporkan kondisi di dalam Wuhan selama puncak wabah.

Perbedaan yang diungkapkan data CDC mungkin "menunjukkan potensi kasus yang tidak dilaporkan karena kekacauan pada akhir Januari dan awal Februari, ketika sejumlah besar orang tidak diuji atau tidak diuji secara akurat untuk Covid-19," kata Huang Yanzhong, seorang rekan senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations (CFR), kepada AFP.

Rabu kemarin (30/12/2020), Qin Ying, seorang ahli serologi dari CDC mengatakan kepada AFP bahwa perbedaan data tidak hanya terjadi di China.

"Beberapa negara telah menerbitkan survei serologis serupa dan dalam banyak kasus, jumlah orang dengan antibodi terhadap virus corona beberapa kali lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dikonfirmasi," kata Qin.

"Jadi perbedaan semacam ini adalah fenomena yang tersebar luas," tambahnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved