Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah

Kisah Tentara Hobi Perang yang Tetap Bertempur Meski Kehilangan Mata dan Tangan

Sebagai seorang warga negara Belgia yang menghabiskan masa kecilnya di Kairo, Adrian Carton de Wiart tidak memiliki kewajiban untuk ikut berperang.

Editor: Rizali Posumah
ranker.com/Cecil Beaton/Wikimedia Commons
Adrian Carton de Wiart kiri dan ilustrasi pasukan Inggris di Perang Dunia 1. 

Kehilangan matanya hingga depresi

Ketika Inggris memasuki PD I, Adrian Carton de Wiart dengan penuh semangat berpartisipasi.

Antusiasmenya tidak melindunginya dari bahaya pertempuran, dan selama satu insiden, dia kehilangan matanya.

Menurut memoarnya, kehilangan matanya membuat Carton de Wiart khawatir.

Dia khawatir kehilangan mata akan menghalangi kemampuannya untuk terus berjuang.

Menganggap PD1 sebagai sebuah kesenangan

Bagi jutaan pasukan yang bertugas di Perang Dunia I, konflik tersebut bergejolak antara kebosanan dan trauma.

Tetapi bagi Adrian Carton de Wiart, itu adalah kegembiraan yang menggembirakan.

Dia melihat kembali pada tahun 1916 sebagai tahun yang sangat indah baginya.

Terlepas dari kenyataan bahwa dia kehilangan satu mata dan satu tangan.

Menceritakan pengalamannya selama PD I, dia menekankan, "Terus terang, saya menikmati perang."

"Mengapa orang menginginkan perdamaian jika perang itu menyenangkan?"

Pada 1915, Adrian Carton de Wiart memimpin pasukan di Front Barat dalam Perang Dunia I.

Walau berisiko tinggi, itu tidak menghalangi Carton de Wiart atau mengurangi antusiasmenya untuk pertempuran itu.

Dia bahkan tidak repot-repot merunduk ketika peluru membombardir garisnya.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved