Ekspor
Sulut Ekspor 22,5 Ton Air Kelapa ke Singapura di Penghujung Tahun 2020
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melakukan sertifikasi komoditas pertanian untuk diekspor di penghujung tahun 2020
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melakukan sertifikasi komoditas pertanian untuk diekspor di penghujung tahun 2020.
Karantina Pertanian Manado mensertifikasi 22,5 ton produk olahan kelapa berupa air kelapa. Produk tersebut diekspor ke Singapura dari Pelabuhan Bitung pada Sabtu (26/12/2020).
Produk tersebut merupakan salah satu unggulan ekspor Sulut. Nilainya ekonominya mencapai Rp 541,9 juta.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih menjelaskan, layanan pada proses bisnis ekspor ini adalah bagian tugas yang tetap berjalan seperti biasa sepanjang liburan Nataru.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemkab Bolsel Keluarkan Surat Edaran, Larang ASN Bepergian
Baca juga: Libur Nataru, Sangadi Bulawan Dua Imbau Masyarakat Tetap Patuhi Prokes Kesehatan Covid-19
Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19, Peneliti Sebut Punya Daya Tular Yang Lebih Cepat
Menurut Donni, awalnya isi dari buah kelapa ini menjadi limbah di sejumlah pabrik olahan kelapa.
"Namun dengan adanya teknologi pangan komoditas ini dapat dijadikan bahan dasar olahan makanan dan minuman yang tidak hanya disukai pasar domestik namun juga dapat menembus pasar ekspor," kata Donni dalam keterangan tertulis ke Tribun Manado, Minggu (27/12/2020).
Ardhyan Herdyanto, Kepala Operasional Pabrik PT Sasa Inti selaku eksportir menyebut, permintaan air kelapa di pasar ekspor cukup menjanjikan.
Selain menjadi bahan minuman langsung, juga dijadikan bahan olahan makanan dan minuman.
Baca juga: Usai Menang di Pilkada Bolsel, Timses Berkah Gelar Pembubaran Panitia di Vila Tobongon
"Sulut menjadi lokasi strategis bagi usaha kami karena memiliki banyak petani kelapa dengan hasil produksi yang berlimpah dan berkualitas," katanya.
Karantina Pertanian Manado selaku Koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Provinsi Sulut bersama-sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, instansi terkait dan pelaku usaha menggalang sinergistas.
Salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha di Sulut untuk lebih fokus mengembangkan ekspor produk turunan agar memiliki nilai tambah.
Baca juga: Seorang Pria Tewas saat Pesat Miras Tanggal 25 Desember, Sempat Pamit Pergi ke Kandang Ayam
Dengan membina para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), air kelapa tersebut diolah menjadi Nata de coco dan berbagai jenis produk lainnya.
Selanjutnya dilakukan bimbingan teknis persyaratan ekspor hingga promosi kesejumlah negara tujuan ekspor, khususnya di benua Eropa yang menurut data pada sistem perkarantinaan, IQFAST merupakan pasar ekspor yang besar bagi produk ini.
Hilirisasi Produk Pertanian
Terpisah, Kepala Barantan, Ali Jamil menyampaikan, kedepan Indonesia sebagai produsen kelapa, berpeluang besar menguasai pasar ekspor produk olahan kelapa.
