Tempat Latihan Teroris
Dilatih Jadi Ahli Rakit Bom, Densus 88 Bongkar Pusat Latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah
Terkait hal tersebut Densos 88 Anti Teror juga mendapati pelatihan mereka terkait penyergapan hingga rakit bom.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pusat latihan teroris berhasil dibongkar pasukan khusus anti teror Polri.
Diketahui tempat latihan jaringan teroris tersebut berada di Semarang, Jawa Tengah.
Terkait hal tersebut Densos 88 Anti Teror juga mendapati pelatihan mereka terkait penyergapan hingga rakit bom.
Baca juga: Sebar Ujaran Kebencian Hina Presiden dan Polisi, Simpatisan FPI Ini Ditangkap Punya 35 HP & Akun FB
Baca juga: Masuk Zona Merah, Kabupaten Bolsel Belum Perketat Pintu Masuk
Baca juga: Toleransi di Boltim, Pemuda Muslim Modayag ikut Amankan Ibadah Natal
Densus 88 Anti Teror Polri berhasil membongkar sasana atau pusat latihan Jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.
Salah satunya terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.
Di salah satu pusat latihan anggota Jamaah Islamiyah, memilih menyewa sebuah villa dua lantai.
Suasana terlihat asri dengan banyaknya pohon cemara di sekitar area dan cukup sepi lokasinya.
Dilihat dari letaknya, bangunan tersebut seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat para anggotanya.
Dari rumah itulah para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.
"Di pusat latihan tersebut sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya terampil dalam membela diri, menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan bom," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Minggu (27/12/2020).
Salah satu pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto.
Karso ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda Jamaah Islamiyah. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI),” kata Irjen Pol Argo Yuwono, Sabtu (26/12/2020).
Para kader baru Jamaah Islamiyah yang umumnya anak-anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren tersebut direkrut secara professional.
Target jaringan tersebut mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1-10 di Ponpesnya untuk dijadikan pemimpin masa depan Jamaah Islamiyah.