Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

40 Negara Ramai-ramai Blokir Inggris, Tutup Perbatasan & Memutus Rute Perdagangan, Ini Penyebabnya

40 negara tersebut dikabarkan menutup perbatasan hingga memutus rute perdagangan yang ada.

Editor:
Miguel MEDINA / AFP
Sebuah pandangan diambil pada 20 Maret 2020 di Cremona, tenggara Milan, Italia menunjukkan petugas kebersihan dengan alat pelindung mendisinfeksi tempat tidur pasien di salah satu tenda dari rumah sakit lapangan yang baru saja beroperasi untuk pasien virus corona, yang dibiayai oleh LSM bantuan bencana Kristen evangelikal AS, Samaritan's Purse . Sepenuhnya operasional, struktur akan terdiri dari 15 tenda, 60 tempat tidur, 8 di antaranya akan berada dalam perawatan intensif. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemblokiran Inggris oleh sejumlah negara menghebohkan dunia beberapa hari terakhir.

Menurut informasi yang beredar, ada 40 negara yang mengambil tindakan memblokir Inggris.

40 negara tersebut dikabarkan menutup perbatasan hingga memutus rute perdagangan yang ada.

Keempat puluh negara tersebut juga membatasi kedatangan penumpang pesawat dari Inggris.

Sontak, hal itu membuat bandara di Inggris mengalami kekacauan.

Usut punya usut, pemblokiran ini disebabkan oleh virus corona jenis baru yang muncul di Inggris.

Ilustrasi Bandara
Ilustrasi Bandara (tribun travel)

Para ahli menyebutkan bahwa varian baru virus corona itu lebih menular.

Kendati demikian, mereka belum mendapatkan bukti bahwa varian baru virus corona atau jenis baru virus corona tersebut lebih parah.

Bahkan, di Amerika Serikat (AS) ada seruan yang berkembang untuk melarang semua penerbangan dari Inggris ke AS.

Hal itu sebagaimana dilansir CBS News via Kompas.com.

Namun, sejauh ini, orang AS masih dapat melakukan perjalanan dari Inggris ke AS tanpa batasan pemerintah.

Sementara itu, beberapa negara yang melarang kedatangan penumpang pesawat dari Inggris seperti Perancis, Jerman, Italia, Irlandia, Kanada, Belanda, Belgia, Austria, Swedia, Finlandia, dan Swiss.

Selain itu, ada Estonia, Latvia, Lituania, Bulgaria, Romania, Kroasia, Turki, Iran, Israel, Arab Saudi, Kuwait, dan El Savador yang melarang kedatangan pesawat dari Inggris.

Di London, beberapa pelancong berdesakan di stasiun kereta.

Dengan rasa putus asa, mereka berupaya untuk keluar dari kota itu.

Inggris sekarang terhenti hanya berselang dua hari setelah terungkap bahwa varian baru virus corona tersebut menyebar seperti kobaran api.

Ratusan truk di pelabuhan Dover yang biasanya sibuk sekarang menganggur setelah Perancis memperketat perbatasannya.

Hal itu meningkatkan kekhawatiran akan kekurangan makanan nantinya.

Kepanikan sekarang menyebar ke seluruh dunia.

Strain baru virus corona pertama kali terdeteksi pada September dan sekarang menyumbang hampir dua pertiga dari semua penularan Covid-19 terbaru di seluruh Inggris.

Para ahli mengatakan, strain virus corona itu bermutasi dan membuatnya 70 persen lebih menular daripada strain lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikeras bahwa virus corona bermutasi pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada influenza musiman.

Namun, krisis terbaru ini tidak seperti yang lain dan sekarang tergantung pada pemerintah Inggris untuk menemukan jalan keluarnya.

Seorang ahli epidemiologi dari Universitas Johns Hopkins, Caitlin Rivers, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui dampak dari strain tersebut.

"Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian baru ini akan membuat vaksin kami kurang efektif atau akan membuat tes menjadi kurang efektif," kata Rivers.

Meskipun ada peringatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang mendesak rakyat AS untuk menghindari perjalanan, bandara “Negeri Uncle Sam” tetap saja ramai.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, British Airways dan Delta Airlines sepakat untuk mulai menguji penumpang yang bepergian dari London ke New York.

Langkah tersebut dipertimbangkan karena adanya kekhawatiran mengenai jenis baru virus corona yang lebih menular. (TribunNewsmaker/ *)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsMaker.com dengan judul, 40 Negara Panik dan Ramai-ramai Blokir Inggris, Penyebabnya karena Muncul Jenis Baru Virus Corona?, https://newsmaker.tribunnews.com/amp/2020/12/22/40-negara-panik-dan-ramai-ramai-blokir-inggris-penyebabnya-karena-muncul-jenis-baru-virus-corona?

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved