Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pengamat Epidemiologi

Pengamat Epidemiologi Sebut Sangat Berbahaya Jika Pasien Covid-19 Dirawat Dirumah

Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulut kian tinggi akhir-akhir ini.

Editor: Mejer Lumantow
Istimewa
dr Jonesius Manoppo, Pengamat Epidemiologi dari Unima 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulut kian tinggi akhir-akhir ini. Pertambahan jumlah kasus seusai Pelaksanaan Pilkada Sulut 2020 kian naik.

Sejumlah kasus pasien positif adalah kasus pasien tanpa gejala yang menjalani karantina dirumah masing-masing.

Sedangkan pasien yang memiliki gejala serta adanya penyakit bawaan di isolasi dirumah sakit.

Hal tersebut sempat menjadi polemik, karena pasien yang menjalani perawatan dirumah sangat berpotensi menularkan virus.

Terkait hal ini, Pengamat Epidemiologi Sulut Jonesius Manoppo menyebut, dalam hal penanganan pasien covid-19 kalau sudah diketahui positif sebaiknya di karantina untuk yang tidak bergejala atau bergejala ringan,

tapi kalau yang bergejala berat dan punya penyakit lain sebaiknya dirawat di ruang Isolasi RS

Baca juga: Jangan Khawatir, Ini 7 Tips Hilangkan Jerawat Dengan Madu, Simak Manfaanya

“Hanya masalahnya, keadaan sekarang ruangan isolasi penuh, peralatan kesehatan pun terbatas, sehingga banyak alasan kenapa akhirnya pasien dirawat dirumah,” kata Manoppo kepada Tribunmanado.co.id

Hal ini, lanjutnya, bisa karena ruang rawat isolasi penuh, bisa juga karena pasien pulang paksa atau tidak ingin dirawat di ruangan isolasi RS

“Padahal, sangat berbahaya apabila dirawat dirumah saja,” sebutnya.

Berbahaya karena bisa saja menularkan ke orang lain, ataupun keadaan penderita covid memburuk dengan cepat tanpa pengawasan medis.

Untuk itu, kata Manoppo, ada baiknya pemerintah menambah jumlah ruang isolasi saat ini dan mewajibkan orang yang positif swab untuk dikarantina seperti beberapa bulan yang lalu di tempat yang sudah disiapkan.

“Karena di rumah sulit untuk menghindari kontak dengan anggota keluarga lain dan sulit diawasi perkembangan penyakit, apalagi bila pengawasan hanya dilakukan melalui sambungan telepon, yang pasti, tidak perlu malu apabila kita telah dinyatakan positif,” pungkas Dosen Epidemiologi Unima ini. (Mjr)

Baca juga: 155 Orang Diamankan Polisi Saat Lakukan Perlawanan Dalam Aksi Demo 1812

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved