Bursa Efek Indonesia
Pandemi Covid-19, Tahun 2020 Kebangkitan Investor Ritel Domestik di Pasar Modal Indonesia
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Hasan Fawzi menjelaskan, 2020 sebagai tahunkebangkitan investor ritel dalam negeri di Pasar Modal
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tahun 2020 yang diwarnai pandemi Covid-19 justru menjadi era kebangkitan investor ritel Domestik di Pasar Modal Indonesia.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) , Hasan Fawzi menjelaskan, 2020 sebagai tahun
kebangkitan investor ritel dalam negeri di Pasar Modal Indonesia.
Hal ini tidaklah berlebihan jika melihat capaian di tengah pandemi. BEI bersama para stakeholders Pasar Modal Indonesia, mampu mencatatkan berbagai pencapaian dan 10 rekor positif dari sisi Pengembangan Pasar Modal di Tahun 2020.
"Khususnya pada aspek investor ritel dalam negeri," ujar Hoesen dalam Pengembangan Pasar Modal Indonesia–Apresiasi untuk Negeri yang disiarkan langsung via YouTube, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Tak Ada Laporan, Pilkada Tomohon Jauh dari Pemungutan Suara Ulang
Baca juga: Jelang Perayaan Natal, Masyarakat Padati Pasar 45 Manado, Banyak Tidak Patuhi Protokol Kesehatan
Baca juga: Umat Konghucu Manado Harapkan Angouw Dapat Memimpin dengan Baik
Ia menjelaskan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat tertekan dari posisi 6.299,54 poin pada akhir 2019, yang bahkan sempat ke level 3,937.63 poin pada 24 Maret 2020.
Secara perlahan IHSG kembali bangkit dan terus menguat hingga per penutupan perdagangan Jumat (11/12/2020) berada di level 5.938,329 poin.
"Kenaikan IHSG merupakan refleksi dari mulai pulihnya kepercayaan dan keyakinan investor terhadap Pasar Modal Indonesia maupun perekonomian Indonesia," katanya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, peningkatan Pasar Modal Indonesia menjadi indikator positif.
Baca juga: Pejabat Karo Ops Polda Sulut Berganti, Irjen Panca Minta Sesuaikan dengan Tugas Berat
Secara tidak langsung, kata Hoesen, mencerminkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di bidang pasar modal membaik.
Meskipun tingkat literasi dan inkluasi pasar modal masih perlu dipacu. "Angka literasi pasar modal Indonesia 4,9 persen dan inklusi pasar modal 4,4 persen. Perlu terus didorong agar investor ritel Indonesia lebih berkualitas," jelas Hoesen.
Adapun sepuluh rekor yang dicatatkan Pasar Modal Indonesia tahun ini, rekor pertama, yakni rekor penambahan investor atau SID baru Pasar Modal Indonesia (Saham, Obligasi, Reksa Dana, dan investor instrumen investasi pasar modal lainnya) di 2020 yang naik tertinggi sepanjang sejarah pasar modal.
Baca juga: Minut Masuk Zona Merah, Penerapan Protokol Kesehatan Diperketat
Penambahan investor tercatat dengan pertumbuhan 48,82 persen atau 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020.
Dari sisi pertumbuhan SID baru saham yakni sebanyak 488.088 SID baru saham, jumlahnya naik 93,4 persen dari total pertumbuhan SID baru saham di tahun lalu sebesar 252.370 SID baru saham di 2019.
Saat ini jumlah investor saham per 10 Desember 2020 sebanyak 1.592.698 SID atau setara dengan 44,19 persen dari jumlah investor saham di Pasar Modal Indonesia.
Rekor kedua adalah momentum dominasi kepemilikan investor domestik, jumlah kepemilikan investor domestik tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia.
Baca juga: Perolehan Suara Olly Dondokambey dan Steven Kandouw Melejit, MKGR Angkat ‘Bendera Putih’