Penanganan Covid
Jelang Perayaan Natal, Masyarakat Padati Pasar 45 Manado, Banyak Tidak Patuhi Protokol Kesehatan
Menjelang perayaan hari Natal dan menyongsong tahun baru, suasana di Pasar 45 Manado terpantau ramai
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menjelang perayaan hari Natal dan menyongsong tahun baru, suasana di Pasar 45 Manado ramai dan banyak masyarakat tidak patuhi Protokol Kesehatan (Prokes), Senin (14/12/2020).
Arus lalu lintas dari seputaran Taman Kesatuan Bangsa (TKB), tidak ada lagi temat parkir, padat juga kendaraan yang berjalan dengan sangat lambat.
Banyak masyarakat yang berjalan yang tidak pakai masker, ada juga yang hanya memakaikan maskernya di dagunya.
Terlihat juga di jalan Walanda Maramis dari TKB menuju swalayan Golden 45, padat dengan masyarakat pejalan kaki, sehingga kendaraan roda dua dan roda empat sangat pelan melalui jalan tersebut.
Baca juga: Pejabat Karo Ops Polda Sulut Berganti, Irjen Panca Minta Sesuaikan dengan Tugas Berat
Baca juga: Pandemi Covid-19, BEI Catat 50 Ribu Pembukaan Rekening Efek Secara Digital
Baca juga: Minut Masuk Zona Merah, Penerapan Protokol Kesehatan Diperketat
Para pedagang yang berjualan di pinggir jalan masih banyak yang tidak memakai masker, begitu juga masyarakat yang berkunjung.
Bukan hanya itu, menjaga jarak sama sekali tak dihiraukan baik masyarakat maupun penjual, di seputaran {asar 45 tersebut.
Seperti diketahui pasar 45 ini menjadi andalan bukan hanya dari masyarakat kota Manado tapi juga hampir semua masyarakat di Sulawesi Utara jika ada hari-hari besar.
Terlihat juga di beberapa swalayan sudah tidak mematuhi peraturan Prokes, ada yang sudah tidak lagi menyediakan tempat cuci gangan dan hand sanitizer.
Baca juga: Umat Konghucu Manado Harapkan Angouw Dapat Memimpin dengan Baik
Ada yang tidak lagi memeriksakan suhu tubuh, pengunjung hanya masuk begitu saja, dan tidak mendapat teguran Masyarakat yang masuk tidak memakai masker.
Salah satu pengunjung yang mengaku namanya Eki Wenas, merasa takut ketika berada di pasar tersebut tapi mau bagaimana lagi.
"Takut berada dalam kerumunan, tapi saya ingin menjaga jarak, tapi tiba-tiba sudah ada yang mendekat, ada yang saya tegur tapi ada yang sudah tidak, karena terlalu banyak pengunjung," ucap Eki.
Eki katakan hanya ingin membeli kebutuhan langsung pulang tidak mau berlama-lama.(fis)
Baca juga: Update Covid-19 Indonesia Senin (14/12/20): 5.489 Orang Bertambah, Pasien Meninggal Meningkat
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: