Pilkada 2020
Kiprah 7 Figur di Sulut, Petarung Pilkada Akhirnya Rasakan Kekalahan Pertama
Sejumlah figur menyemat status 'Petarung Pilkada' yang biasa merasakan euforia kemenangan, akhirnya merasakan juga pahit kekalahan.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pilkada Serentak 2020 sudah usai, meski hasil akhir belum diumumkan KPU, namun hasil hitung cepat sudah memberikan gambaran akhir pertarungan.
Sejumlah figur menyemat status ' Petarung Pilkada' yang biasa merasakan euforia kemenangan, akhirnya merasakan juga pahit kekalahan.
Satu di antara 'Petarung Pilkada' sosok politisi wanita Christiany Eugenia Paruntu (CEP).
Sebelum menelan pil pahit kekalahan di Pilgub Sulut, CEP sebelumnya berhasil memenangi dua seri Pilkada Minsel.
Kemenangan itu membawa CEP memerintah Kabupaten Minsel 10 tahun lamanya.
CEP berpasangan dengan Sonny Tandayu pertama kali memenangi Pilkada Minsel 2010.
Selanjutnya, CEP menggandeng Franky Wongkar berhasil memenangi Pilkada Minsel 2015.
Baca juga: PDIP Kirim 12 Kader Duduki Posisi Eksekutif di Provinsi Sulut
Setelah dua periode memimpin Minsel, CEP mengincar Provinsi Sulut. Namun gagal menumbangkan petahana Olly Dondokambey- Steven Kandouw.
Menanggapi asil Pilgub, CEP mengucapkan terima kasih kepada segenap partai pendukung, partai pengusung dan semua simpatisan CEP-Sehan
"Dalam setiap pertandingan ada menang dan kalah. Itu bukan masalah bagi kami," ujar dia.
Ia mengatakan akan menunggu keputusan dari KPU Sulut yang akan mengumumkan pemenang pada Pilgub yang sudah dilaksanakan 9 Desember baru-baru ini.
"Tim CEP - SSL akan ikuti keputusan final dari KPU," ujarnya
Ia mengapresiasi Pilkada Serentak yang sudah berjalan kondusif, aman dan lancar.
Petarung politik lainnya, politisi wanita Vonnie Anneke Panambunan (VAP).
Baca juga: Pukul 22.30 WIB Mobil Honda Jazz Tabrak Truk Trailer, Setelah Itu Ditabrak Motor
Dua kali VAP merasakan euforia kemenangan Pilkada, sebelum merasakan kekalahan.
VAP pertama kali bertarung di Pilkada Minahasa Utara 2005, VAP menggandeng Sompie Singal, seorang birokrat Pemkot Bitung. Sosok yang sama bakal menjadi lawannya di kemudian hari.