ODSK
Olly Dondokambey Wujudkan Sulut Sentra Benih Jagung Nasional
Sulut menempati posisi kedua sebagai daerah penghasil benih jagung nasional. Bumi Nyiur Melambai hanya berada di bawah Provinsi Jawa Timur
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dipercaya menjadi sentra produksi benih jagung nasional.
Saat ini, Sulut menempati posisi kedua sebagai daerah penghasil benih jagung nasional. Bumi Nyiur Melambai hanya berada di bawah Provinsi Jawa Timur.
Program Kementerian Pertanian RI, Sulut pun jadi salah satu sentra produksi benih jagung nasional
Gubernur (non aktif) Sulut, Olly Dondokambey menjelaskan, pemerintah akan menggenjot produksi jagung lokal. Dari 30.000 hektare lahan ditanami jagung tahun lalu, naik dipeleuas hingga 50.000 hektare lahan
Baca juga: Pandemi Covid-19, Daya Beli Petani Sulut Membaik, NTP Bulan November 100,76
Baca juga: CHORD Menemukanmu - Seventeen, Lirik Lagu: Kini Ku Menemukanmu Di Ujung Waktu Ku Patah Hati
Baca juga: Pandemi Covid-19, Daya Beli Petani Sulut Membaik, NTP Bulan November 100,76
Baca juga: VIRAL Calon Pengantin Batal Nikah, Padahal Undangan Sudah Disebar : Dikasih Petunjuk Bukan Jodohmu
Sulut tak hanya jadi daerah penghasil jagung, tapi makin dikembangkan lebih spesidik menjasi sentra produksi bibit jagung
"Pusat mengusulkan salah satu pilot projek pengadan bibit jagung lokal," kata dia.
Jika berhasil berkembang, maka Indoenesia tak tidak akan tergantung lagi dengan pasokan bibit negara lain.
"Saya optimistis bisa buat bibit jagung lokal sendiri, " kata dia.
Program ini bisa berhasil dengan kerja sama semua pemangku kepentingan pertanian. Langkah ini diambik dalam rangka menunjang teknologi tanaman pangan ke depan.
Muhamad Asri, Kepala Balai Penelitian Serealia Maros Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengatakan, produksi benih jagung Sulut hampir berimbang dengan Jatim.
Total tahun ini lahan benih jagung ditanam di Sulut mencapai 250 hektare, tersebar di Minahasa, Minsel, Minut, Mitra, Manado, dan Tomohon.
"Sulut menjadi sentra benih jagung untuk kawasan Timur Indonesia, " kata dia.
Indonesia yang dulu masih mengimpor benih jagung, kini sudah berkembang menjadi negara pengekspor benih jagung.
"Kita kerja sama dengan Filipina tapi karena Corona sempat terambat. Ini mau mulai lagi, " ujar dia.
Sulut terbukti jadi daerah pengekspor benih jagung, akhir bulan ini akan ekspor ke Timor Leste
"Sebagian hasil dari Sulut, sebagian lagi dari Tuban, " ungkap dia.
Indonesia ternyata mampu menghasilkan benih jagung berkualitas.
Hasil benih ini membwa keuntungan bagi petani dan daerah
"Kalau kita ambil benih dari luar keuntungan di bawah ke luar, kalau produksi sendiri petani Sulut yang menikmati hasilnya," kata Asri.
Mentan Yasin Limpo mengapresiasi besarnya potensi sektor pertanian yang ada di Sulut.
“Jagung yang ada juga tumbuh subur, meski saat ini kemarau di Sulut. Tentunya Kementan akan terus bersinergi dalam mengembangkan potensi pertanian yang ada di Sulut,” kata Mentan.
Lanjut Mentan Yasin Limpo, Kementerian Pertanian RI menerapkan berbagai upaya dalam meningkatkan produksi hingga mewujudkan swasembada kedelai, jagung dan komoditas perkebunan di Sulut untuk mendorong kebutuhan nasional.
Di antaranya dengan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.
“Upaya lain yang tak kalah penting adalah pengembangan varietas benih unggul provitas tinggi. Produktivitas kita tingkatkan sehingga produksi surplus, impor berkurang dan kita terus tingkatkan ekspor. Jangan bergantung pada impor. Mari kita siapkan pangan dari Sulawesi Utara,” ujarnya.
Pertanian menjadi sektor andalan untuk menjaga ketahanan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, karena meskipun di tengah anjloknya sejumlah sektor, pertanian masih dapat memperlihatkan pertumbuhan pada tren yang positif sehingga mampu menahan laju penurunan ekonomi secara umum.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Juli Tahun 2020 pertanian tumbuh sebesar 24,1 persen (month-to-month) secara nasional. Khusus di Sulut sendiri, pada triwulan II Tahun 2020, lapangan usaha pertanian tumbuh sebesar 2 persen. (adv