Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Dulu Pramugari Cantik Ini Tenteng Koper, Kini Antar Gas LPG, Ter-PHK Akibat Pandemi

Kisah mantan pramugari cantik ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Editor: Alexander Pattyranie
Manila Buletin
Sosok Maurice Maureen Avila, pramugari yang di-PHK kini banting stir jualan gas elpiji. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANILA - Kisah mantan pramugari cantik ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Dulu beprofesi sebagai pramugari tenteng koper, kini antar tabung gas LPG untuk warga.

Ia Ter-PHK akibat adanya pandemi virus corona/Covid-19.

Namun, ia tetap berjuang melanjutkan hidup memberi motivasi bagi orang yang mengalami nasib sepertinya.

BERITA POPULER :

Baca juga: Kecelakaan Maut, Dua Orang Tewas, Truk Alami Rem Blong hingga Tabrakan Beruntun, Ini Kronologinya

Baca juga: Ali Kalora Diburu Pasukan Khusus TNI, Dikepung Ketat, Danrem: Seolah-olah Dia Menguasai Poso

Baca juga: Masih Ingat Nur Afilah? Wanita yang Viral karena Nikahi Pria Afrika, Kini Hidupnya Berubah Drastis

TONTON JUGA :

Maurice Maureen Avila menjadi satu di antara ribuan pramugari yang terPHK

akibat pandemi Covid-19.

Kini untuk menyambung hidup pramugari asal Filipina ini rela banting stir berjualan gas elpiji.

Bukan lagi koper yang ditenteng Maurice Maureen Avila, kini justru tabung-tabung gas

yang harus ia antar ke para pelanggannya.

Diketahui Maurice Maureen Avila di PHK perusahaannya pada 16 Oktober 2020 lalu.

Awalnya, dia merasa sangat sedih karena telah bekerja selama tiga tahun namun dipecat bergitu saja.

Maurice Maureen Avila pramugari yang kena PHK akibat Covid-19
Maurice Maureen Avila pramugari yang kena PHK akibat Covid-19 (Manila Buletin)

“Setiap malam saya bertanya kepada Tuhan, mengapa Engkau mengambil impian saya?

Saya bekerja keras untuk ini,” kata Avila sebagaimana dilansir dari Manila Bulletin.

Avila bercerita bahwa dia merasa hancur selama dua pekan semenjak dipecat.

Dia menolak makan dan menangis setiap malam.

Tapi akhirnya, dia berusaha bangkit dan belajar menerimanya lalu harus memutar

otak agar bisa menyambung hidup.

Hingga suatu hari, dia bersama pacarnya memutuskan untuk berjualan gas LPG.

Setelah melakoni pekerjaan barunya sebagai penjual gas LPG, Avila kembali menemukan

semangat hidupnya kembali.

“Tidak ada salahnya kehilangan pekerjaan. Kepada mereka yang juga kehilangan pekerjaan

karena pandemi, jangan putus asa,” sambung Avila.

Kini Avila merasa legawa dan meyakini akan adanya takdir Tuhan.

“Saya menyadari dalam satu setengah bulan (menganggur) bahwa apapun yang kita inginkan

dalam hidup, jika itu bukan rencana Tuhan, Dia akan mengambilnya dari Anda,” ujar Avila.

“Kecerdasan dan pengorbanan akan memberi makan Anda dan keluarga Anda.

Bukan opini orang lain,” tambah Avila.

Avila pun mengajak rekan-rekan pramugarinya yang masih berharap bisa kembali bekerja

agar tidak pernah putus asa.

“Mari kita bertemu lagi.

Mari bermimpi bersama lagi, terbang bersama lagi.

Selalu ada harapan dan selalu ingat bahwa ada cahaya di ujung terowongan,” pungkas Avila.

Curhat Pilu Pramugari Kehilangan Pekerjaan Hanya Gara-gara Kelebihan Berat Badan 0,7 Kilogram

Selain itu, seirang pramugari juga dipecat hanya gegara berat badannya naik 0,7 kilogram.

Melansir dari World of Buzz dan Berita Harian, hal itu dialami oleh mantan

pramugari Malaysian Airlines Berhad (MAB) bernama Ina Meliesa Hassim.

Diketahui, Ina Meliesa Hassim telah dipecat dari maskapai penerbangan tiga tahun lalu.

Ina Meliesa Hassim disebut telah bekerja di maskapai itu selama 25 tahun.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Freepik)

Ina Meleisa Hassim diberhentikan karena gagal memenuhi persyaratan berat badan

sesuai aturan maskapai.

Mantan pramugari itu memiliki tinggi 160cm, dan berat badan 61,7 kg.

Maskapai penerbangan memiliki standar maksimal untuk berat badan pramugari yakni 61 kg.

Berat badan Ina pun diketahui kelebihan 0,7 kg.

Ina kemudian membawa kasus ini ke pengadilan pada September 2017 lalu.

Pengadilan Industri memutuskan bahwa pemecatan tersebut dinyatakan adil.

Keputusan itu tentu membuat Ina merasa kecewa.

Persatuan Pramugari Malaysia (Nufam) baru-baru ini ikut angkat bicara.

“Kami tahu kasus baru-baru ini mungkin merupakan kemenangan bagi MAB (Malaysia Airlines

Berhad) dan beberapa maskapai

penerbangan yang juga ingin menyingkirkan karyawan 'lama dan tua' mereka, tetapi itu tidak

akan menghentikan Nufam dari terus

mengutuk perlakuan tak adil terhadap kru kabin," kata pihak Nufam seperti dikutip dari Free Malaysia Today, Senin (24/2/2020).

Ilustrasi pramugari.
Ilustrasi pramugari. (New York Post)

Ketua Pengadilan Industri, Syed Noh Said Nazir pun mengungkapkan pembelaannya.

Ia mengatakan maskapai penerbangan telah membuktikan bahwa pemutusan hubungan kerja dilakukan secara adil.

Meskipun demikian, Nufam tetap bersikeras memberikan pembelaan untuk Ina.

“Nufam telah mengetahui bahwa maskapai ini terus mencari untuk mempekerjakan awak kabin yang muda dan ramping," ujar pihak Nufam.

"Tetapi apa yang akan terjadi pada mereka nanti jika mereka tumbuh melampaui batas berat di tahun-tahun mendatang? Bagaimana

awak kabin perempuan mempertahankan berat badan ideal maskapai jika mereka hamil nanti? Akankah maskapai menghentikan mereka

dan memecat mereka juga?" pungkasnya.

(Tribunstyle.com/Monalisa)

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Aksi Maling Sepeda Motor Kepergok Warga, Nyaris Tewas Diamuk Massa, Pemilik Sempat Curiga

Baca juga: Sering Pamer, Selebgram Cantik Jadi Korban Perampokan, Diikat Bersama Bayinya, Rp 7.6 Miliar Ludes

Baca juga: VIRAL Video Perawat Nekat Datangi Rumah Istri Sah dan Ngaku Hamil, Terduduk di Lantai Tutupi Wajah

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul KISAH Pramugari Cantik Korban PHK, Dulu Tenteng Koper Siap Terbang, Kini Banting Stir Antar Gas LPG

https://style.tribunnews.com/2020/12/02/kisah-pramugari-cantik-korban-phk-dulu-tenteng-koper-siap-terbang-kini-banting-stir-antar-gas-lpg.

Editor: Monalisa

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved