Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Guru Nasional 2020

Selamat Hari Guru! Heinz Pearly Wokas : Guru dan Perubahan

Di tengah situasi pandemi, apakah program Merdeka Belajar dan Guru Penggerak yang dicanangkan lalu masih ada harapan?

Editor: Fransiska_Noel
ISTIMEWA
Heinz P. Wokas (Head of School Sekolah Dian Harapan Holland Village) 

Masih sejalan dengan keputusan yang diambil oleh Menteri Pendidikan, World Economic Forum dalam sebuah artikel yang berjudul The 10 skills you need to thrive in the Fourth Industrial Revolution yang dipublikasikan pada tahun 2016 yang lalu menunjukkan daftar ketrampilan yang menjadi ketrampilan penting di tahun 2020.

Di urutan pertama daftar tersebut ialah Complex Problem Solving. Sementara di urutan ke-7 ialah Judgement and Decision Making yang di daftar tahun 2015 menempati urutan ke-8.

Pandemi ini telah memaksa para guru untuk mau tidak mau mengembangkan keterampilan ini.

Bertahun-tahun kita dimanjakan oleh textbook yang tanpa kita sadari, pembelajaran kita di dalam ruang-ruang kelas telah dikontrol oleh textbook yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal murid-murid kita.

Tanpa textbook, pembelajaran kita sepertinya tidak bisa terlaksana. Padahal, itu adalah pemikiran yang keliru.

Textbook seharusnya hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang kita inginkan. Bukan sebaliknya; Textbook yang mendikte kita sebagai guru dalam setiap pengambilan keputusan terkait program pembelajaran yang kita kembangkan.

Hal yang saya kemukakan di atas adalah satu aspek dalam pembelajaran yang disebut sebagai pedagogical decision making.

Keterampilan ini menjadi sangat krusial bagi para guru profesional.

Prachagool, V. et al (2016) dalam publikasi mereka yang berjudul Pedagogical Decision Making through the Lens of Teacher Preparation Program mengatakan bahwa “Pedagogical decision making … concerns belief, self-efficacy, and actions that teachers expose to classroom.”

Pedagogical decision making berbicara mengenai apa yang dipercaya oleh guru tersebut dan tindakan yang mengikutinya.

Jika seorang guru mengaku sebagai guru profesional, tentulah ia tidak akan bergantung sepenuhnya pada materi yang disajikan di dalam textbook karena tindakan tersebut bertentangan dengan apa yang dipercayainya.

Berefleksi pada situasi delapan bulan terakhir, banyak situasi yang mengkondisikan para guru mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan dalam hal-hal pedagogi.

Prinsip pedagogy before technology benar-benar diuji di tengah pandemi saat ini.

Sederhananya, berapa banyak dari para guru yang ketika menggunakan sebuah aplikasi pembelajaran mempertimbangkan dengan seksama tujuan pembelajaran yang ditentukan?

Jangan-jangan aplikasi yang dipilih malah menentukan program pembelajaran yang direncanakan? Atau aplikasi tersebut sekadar membuat siswa sibuk tapi sebenarnya tidak belajar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved