Pilkada Sulut
Wakil Ketua Golkar Sulut Lucky Mangkey: Elektabilitas CEP Sehan Melonjak Signifikan
Pasangan CEP Sehan mengklaim memiliki konsep dan program yang jelas bagaimana mengangkat dan mengembalikan harkat petani cengkih, kopra dan pala.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Cengkeh, pala dan kopra tidak bisa dilihat sekadar sebuah komoditas ekonomi semata, karena memiliki ikatan emosional, sejarah, dan budaya yang sangat kuat di Sulawesi Utara.
Setiap orang sukses asal Sulut, baik politisi, pengusaha, akademisi, jenderal, pasti dulunya bisa disekolahkan orangtua dari hasil ketiga komoditas ini.
Hal itu dapat dimengerti mengapa rakyat dan para pemimpin Sulut terdahulu telah merumuskan cengkeh, pala dan kopra sebagai lambang resmi Provinsi Sulawesi Utara.
Ini karena telah mengangkat derajat dan martabat rakyat Sulut.
Begitu pula syair lagu ‘Oh Minahasa Kinatouanku’ yang dengan sangat baik menyerap realitas tanah Minahasa sebagai daerah yang masyhur dengan cengkeh, pala dan kopra.
Ketika tiga komoditas ini tidak dilihat sebagai prioritas untuk dijaga, diselamatkan, dan dikembangkan, maka hal ini sama saja dengan mencabut basis utama ekonomi rakyat.
"Sekaligus mencabut akar sosial, sejarah dan budaya masyarakatnya. CEP-Sehan tidak akan meninggalkan sejarah tanah tempat mereka lahir dan dibesarkan,” tegas Lucky.
Data BPS itu kita ketahui bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) di sub sektor perkebunan rakyat tidak pernah mencapai titik impas.
“Artinya untuk balik modal saja tidak mencukupi. Hasil produksi selalu di bawah biaya produksi petani. Ini menunjukkan tidak ada keberpihakan terhadap nasib petani,” urai Lucky.
Lucky berharap, trend postif kenaikan elektabilitas pasangan calon nomor 1 CEP Sehan akan semakin baik.
Ia menegaskan, siapapun yang menjadi pilihan rakyat, hendaknya dapat terima semua pihak.
"Masyarakat Sulut harus tetap menjaga kerukunan dan kedamaian karena pilkada hanyalah event demokrasi lima tahun sekali, sementara persaudaraan kita akan berlangsung selamanya” harap Lucky Mangkey.
Pilkada Sulut
Pilkada Sulut 2020 diikuti tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut.
Nomor urut pertama, Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar yang diusung Golkar dan PAN.