Ini Kata Prof dr Boetje Herry Moningka Terkait Vaksin Covid-19

Sementara itu, dr Tracy Lawalata mempertanyakan soal adanya antibody dependent enhencement (peningkatan yang bergantung pada antibodi)yang viral dimana justru akan meningkatkan virus Covid-19 dan bisa lebih memungkinkan orang terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Wali Kota Manado GSVL Lantik Satgas Covid-19 di Kecamatan Bunaken

dr Boetje menjelaskan, bahwa dalam penggunaan obat, ini disebut reaksi yang aneh. Makanya hal seperti ini dibilang cukup berisiko.

Terkait mutasi virus yang ditanya ibu bayangkhari, Lidia Mantur, pakar farmakologi klinik ini menjelaskan, mutasi virus adalah perubahan genetik internal darivirus dan bermutasi bisa kapan saja.

Sebab, virus ini mudah menyesuaikan diri.

“Inilah mekanisme proteksi dari makhluk hidup.Setelah bermutasi, virus ini berbeda dgn strain awalnya,” jelas Lidia.

Baca juga: Patuh Protokol Covid-19, Four Points Manado Raih Sertifikat CHSE Perhotelan dari Kemenparekraf

Menjawab pertanyaan peserta lainnya, tentang kemungkin pasien sembuh Covid-19 akan divaksin juga, profesor ini mengatakan, biasanya orang yang sembuh dari penyakit virus, ia meninggalkan kekebalan tubuh.

Sama halnya dengan orang yang sudah pernah kena penyakit cacar air, sudah tidak akan kena lagi.

“Hal ini juga terjadi dalam kasus Covid-19, namun masih ada perdebatan di antara para ahli apakah serum dari pasien sembuh Covid-19 berguna untuk pasien Covid-19," jelas dr Boetje.

Webinar yang di host pihak Kementrian Kominfo ini, menampilkan nara sumber masing-masing Prof dr Boetje Herry Moningka, dengan topik ‘Virus Covid-19” dan Drs Semuel Muhaling, dengan topik “Partisipasi Masyarakat dalam Vaksinasi Covid-19. Diikuiti 70 peserta dari Kota Bitung dan beberapa lainnya dari luar Sulawesi Utara. (crz)

Baca juga: Ceramah Rizieq Dianggap Memprovokasi, Jimly Asshiddiqie: Jika Dibiarkan Provokasinya Bisa Meluas

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: