Kelompok Teroris Ali Kalora
Ibunda Tak Tahu Bojes yang Ditembak Satgas Tinombala Gabung Anggota Teroris, Tahunya Jualan Es Teler
Ibunda Tak Tahu Bojes yang Ditembak Satgas Tinombala Gabung Anggota Teroris, Tahunya Jualan Es Teler
TRIBUNMANADO.CO.ID - Almarhum Bojes, salah satu anak buah kelompok teroris Ali Kalora yang tewas ditembak Satgas Tinombala dimakamkan di kampung halamannya di Desa Bolana, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Sementara untuk terduga teroris Aziz belum diketahui apakah akan dimakamkan di Nusa Tenggara Barat (NTB) atau di Palu.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada kabar dari keluarga Aziz.
Ibunda Bojes, Yuni tidak menyangka anaknya terlibat diduga jaringan terorisme.
Dia mengatakan, terakhir bertemu dengan anaknya tahun 2019, saat pesta pernikahan di kampungnya.
"Lama sudah saya tidak kabarnya. Saya dengar dia jualan es teler di Palu. Kemudian kerja di bengkel," katanya , Rabu (18/11/2020).
Diketahui, Bojes dan Aziz menjadi target penangkapan polisi karena bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, pimpinan Ali Kalora.
Keduanya diburu tim Satgas Tinombala saat tersiar kabar mereka berada di Palu, Sulawesi Tengah. Hingga akhirnya pelarian dua teroris ini terhenti.
Dua terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora di Kota Palu, Sulawesi Tengah, itu tewas setelah kontak senjata dengan Satgas Tinombala.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, kontak tembak terjadi di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Ya benar, setelah dilakukan tindakan tegas terukur oleh tim Satgas, menyebabkan dua anggota kelompok Ali Kalora meninggal dunia," kata Abdul Rakhman Baso kepada wartawan di SPN Labuan Panimba, Selasa (17/11/2020).
Bojes & Azis
terduga teroris yang berinisial W alias AAM alias Bojes dan AA alias Azis merupakan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Keduanya kini telah tewas ditembak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Mereka ditembak mati petugas karena melawan saat penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dan Satgas Tinombala.