Demi Selamatkan Pasien Covid-19 Saat Kebakaran, Seorang Dokter Rela Terluka, Alami Luka Bakar Serius
Sang dokter membiarkan dirinya mengalami luka parah demi menyelamatkan pasien Covid-19 ke tempat yang aman.
Kebakaran itu mengingatkan kembali pada kebakaran paling mematikan di Rumania sebelumnya, yaitu di klub malam Colectiv Bucharest yang terjadi pada Oktober 2015.
Dalam tragedi itu terdapat 64 orang tewas, dan memicu pertanyaan-pertanyaan marah tentang bagaimana hal itu bisa terjadi.
Seorang yang selamat dari bencana Colectiv, Alexandra Furnea, meminta pihak berwenang "untuk melakukan apa yang tidak mereka lakukan untuk kami" dan menunjukkan bahwa pelajaran telah dipetik selama 5 tahun terakhir.
(Foto: Ilustrasi kebakaran)
"Jangan bersembunyi di balik kebohongan demi kepentingan diri sendiri,
jangan menyebutkan protokol yang ketinggalan zaman untuk membenarkan kejahatan," tulis Furnea dalam sebuah unggahan di Facebook.
Media lokal melaporkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan sistem keselamatan kebakaran untuk lantai dua gedung, tempat kebakaran terjadi, tidak diperbarui selama 30 tahun.
Dalam unggahan Facebook lainnya dari sesama korban Colectiv Mihai Grecea menyerukan pengunduran diri Menteri Kesehatan Nelu Tataru.
Syok dan simpati
Media lokal juga mengungkap masalah serius dalam manajemen rumah sakit.
Fasilitas tersebut memiliki 8 direktur yang berganti-ganti selama setahun terakhir, salah satunya menjabat hanya selama 3 hari pada Mei.
Kelas politik Rumania bereaksi dengan pernyataan kaget dan simpati kepada para korban kebakaran di rumah sakit.
Presiden Klaus Iohannis mengatakan dia "sangat sedih" dengan tragedi itu, yang katanya tragedi itu telah "menyentuh seluruh negeri".
"Saya berada di pihak semua yang terkena dampak kecelakaan mengerikan ini," kata Iohannis di halaman Facebook-nya.
Insiden tersebut mendorong Partai Sosial Demokrat (PSD) kiri-tengah dan partai-partai liberal USR-Plus untuk menunda kampanye pemilihan parlemen pada awal Desember.