Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Olly-Steven Unggul Debat: CEP-Sehan Menguasai Isu

Olly Dondokambey-Steven Kandouw dinilai unggul pada debat kandidat pertama Pilgub

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie Tombeg
YouTube Kawanua TV
Debat pertama pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara telah berlangsung, Kamis (5/11/2020). Debat ini dilangsungkan di Makatete Hills Warembungan, Minahasa selama kurang lebih 2 jam. 

CEP-Sehan sempat tertawa. HR memberi jawaban. HR menganggap permasalahan stunting dikarenakan angka kemiskinan yang masih tinggi, padahal petahana Olly-Steven mengklaim angka kemiskinan justru menurun. “Kami akan menyiapkan generasi pengganti yang kualitasnya lebih baik, maka pemenuhan gizi akan kami perhatikan jika terpilih nanti,” jelas Hendry.

Olly-Steven mengaku stunting masih menjadi permasalahan. Olly mencontohkan kemiskinan sebagai penyebabnya dan pengetahuan para orangtua yang kurang terkait pemenuhan gizi yang cukup. “Kami akan lakukan sosialisasi ke ibu-ibu dan bapak-bapak terkait penanganan stunting ini, dan sudah kami lakukan juga. Ke depan kami akan lakukan sosialisasi terkait makanan 4 sehat 5 sempurna juga ke sekolah,” ujar Olly.

Olly mengatakan bahwa untuk menangani kasus stunting ini perlu melihat banyak aspek karena penyebabnya tidak tunggal. “Ibarat dokter kita harus tahu mau menyuntikkan obat apa, harus benar-benar paham,” ujarnya Olly.

Tema debat pertama mengangkat isu tentang kesehatan masyarakat, pencegahan bencana alam, pengembangan wilayah, infrastruktur daerah serta penanganan pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.

Materi disusun Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, Ahli Psikologi Politik serta Dosen Psikologi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hamdi Muluk, Rektor Unika De La Salle Manado Prof Dr Johanis Ohoitimur, Rektor Unima Prof Dr Deitje A Katuuk, Anggota KPU RI periode 2007-2012 Dr Sri Nuryanti, Pendamping Disabilitas Dinas Sosial Minahasa Steven Kowaas, Akademisi FISIP UI Prof Dr Valina Singka Subekti, Rektor IAIN Manado Delmus Puneri Salim, serta Tenaga Ahli Strategi Nasional di KPK Audy WMR Wuisang. Sebagai pembuka, Ketua Komisi Pemilihan Umum Sulut Ardiles Mewoh memberikan sambutan. Debat dipandu oleh moderator Reidi Sumual.  

Pengamat Politik Sulut Dr Stefanus Sampe
Pengamat Politik Sulut Dr Stefanus Sampe (istimewa)

Stefanus Sampe PhD
Analis Politik dari Unsrat

Petahana Lebih Percaya Diri

Debat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sulut menarik diikuti. Setiap paslon bertarung visi-misi. Efektivitas debat paslon terhadap perolehan suara sangat tergantung dari karakteristik pemilih. Bagi pemilih rasional, debat kandidat sangat perlu untuk melihat kesiapan dan program apa yang akan dijalankan oleh setiap kandidat.

Nah, di Sulut ini karakteristik pemilih bermacam-macam, umumnya pemilih rasional berada di daerah perkotaan seperti Manado, Bitung dan sebagainnya.
Sedangkan di daerah luar kota biasanya didominasi oleh pemilih emosional.

Pemilih emosional biasanya tidak terlalu tertarik pada program kandidat, mereka lebih tertarik pada personalitas dari kandidat. Namun demikian, debat kandidat ini tidak hanya menampilkan program saja tetapi personalitas dari setiap kandidat akan disoroti atau dilihat oleh para pemilih. Jadi debat kandidat ini menjadi sangat penting baik bagi pemilih maupun bagi kandidat.

Setiap paslon memiliki segmentasi pemilih masing-masing. Olly-Steven akan didukung oleh sebagian besar pemilih rasional. Hal ini karena mereka melihat keberhasilan pembangunan selama Olly-Steven memimpin Sulut. Sebaliknya VAP dan CEP lebih banyak menarik pemilih emosional.

Penampilan mereka akan menjadi daya tarik para pemilih emosional. Namun demikian pendukung mereka tetap memiliki karakteristik yang heterogen. Untuk itu, dalam debat publik ini tiap paslon akan menampilkan performans terbaik mereka. Ketiganya bersaing ketat dalam debat ini. Walaupun demikian petahana Olly-Steven tampil dengan lebih percaya diri untuk memaparkan program yang sudah dibuat dan akan dijalankan 5 tahun ke depan.

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Prof. Dr Grace Kandou
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Prof. Dr Grace Kandou (ARTHUR ROMPIS)

Grace: Penanganan Covid Belum Efektif

Ahli epidemiologi Sulut, Prof Grace Kandou mengatakan, strategi penanganan Covid-19 yang dibeberkan tiga paslon, memang seluruhnya baik, namun apakah itu akan terealisasi jelas belum tentu.

"Sebab dari tiga paslon hampir seluruhnya adalah mantan kepala daerah maupun incumbent, namun jika melihat penanganan Covid-19 yang terjadi saat ini, masih belum efektif," jelasnya, Kamis kemarin.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved