Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Olly-Steven Unggul Debat: CEP-Sehan Menguasai Isu

Olly Dondokambey-Steven Kandouw dinilai unggul pada debat kandidat pertama Pilgub

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie Tombeg
YouTube Kawanua TV
Debat pertama pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara telah berlangsung, Kamis (5/11/2020). Debat ini dilangsungkan di Makatete Hills Warembungan, Minahasa selama kurang lebih 2 jam. 

Steven juga mengurai strategi soal pertambangan rakyat merespons CEP-Sehan. "Tugas kewajiban kita menciptakan pertambangan yang ramah lingkungan ikut membantu hajat hidup orang banyak," katanya.

Olly-Steven telah mencabut 51 izin usaha pertambangan. "Kita melihat hal ini pertama, tidak ada jaminan keselamatan lingkungan. Kedua tidak menjadi masukan sumbangkan hajat hidup orang banyak, dan ketiga tidak memberikan pendapatan bagi kabupaten dan provinsi. Tentu ke depan kita harus lebih jelas dan komprehensif,'' ujarnya

Awal tahun ini, Olly-Steven sudah mengusulkan ke pemerintah pusat mengenai wilayah usaha pertambangan rakyat. 'Itu berarti kita tetap mengedepankan, satu kesejahteraan, kedua keselamatan lingkungan dan masyarakat. Ke depan insyaallah kementerian sudah menyetujui kita akan bina, kita kembalikan wilayah pertambangan rakyat ini supaya betul-betul mempunyai faedah dan manfaat ke rakyat seoptimalnya," kata dia.

Baca juga: Chord Nak - Iwan Fals, Kunci Gitar Dasar dari C, Lirik Lagu Jauh Jalan yang Harus Kau Tempuh

Kedua, mitigasi bencana dikawal dan perhatikan dengan baik, selama ini semua tahu persis di wilayah yang menjadi tambang rakyat tanpa izin banyak terjadi kecelakaan. Ingin penetrasi pun masih ragu karena wilayah abu-abu.

Pengamat politik, Prof Welly Areros menilai, hasil debat mempunyai pengaruh bagi elektabilitas paslon. Hasil debat mengkatrol elektabiltas dari paslon yang mampu menguasai pertanyaan.

"Dari hasil debat akan menjadi nilai plus meyakinkan masyarakat. Dikarenakan isu yang diangkat dalam debat segmen pertama ini terkait bagaimana program dan masalah yang dirasakan langsung masyarakat," kata akademisi Unsrat ini.

Hasil debat ini berpengaruh terlebih khusus pemilih rasional dan milenial. "Pemilih rasional ataupun milenial lebih cenderung melihat paslon yang tampil meyakinkan di dalam debat. Apalagi debat kali ini bisa disaksikan melalui media sosial. Ini tentu akan menjadi pertimbangan pemilih rasional dan kalangan milenial dalam menentukan paslon," kata dia.

Secara keseluruhan hasil debat perdana, Areros menilai, paslon nomor urut 1 CEP-Sehan dan paslon nomor urut 3 Olly-Steven lebih menguasai isu. Namun jika bicara keunggulan, dia menyebut ada di kubu incumbent (petahana). "Memang kalau dilihat untuk nomor 1 dan 3 lebih unggul dalam hal kuasai isu. Tapi jika dilihat keunggulan ada di incumbent karena mempunyai modal pengalaman memimpin provinsi. Serta sudah berpengalaman membangun Sulut," ujar Areros. 

CEP-Sehan Tertawa Dengar Jawaban VAP

Vonnie Anneke Panambunan (VAP) dua kali menyinggung tak mau lagi masuk bui saat Debat Pilgub Sulut 2020. VAP pernah sekali dicokok KPK dalam kasus dugaan korupsi ketika periode pertama menjadi Bupati Minut. Setelah bebas penjara VAP kembali terpilih sebagai Bupati Minut. Ia pertama kali menyinggung soal masuk penjara ketika merespons pertanyaan Olly Dondokambey soal stratrgi mitigasi bencana.

Menurutnya, menjadi gubernur harus perhatikan masyarakat. 'Kenapa? Pertama harus lihat UU lingkungan hidup, jangan sampai di situ tidak boleh kong beking," katanya didampingi Cawagub Hendri Runtuwene.

Misalnya satu tempat ada gunung tinggi, jangan ada izin buat rumah di situ, atau penebangan pohon, gunung jangan dibotaki, jangan potong pohon. Kalau hujan datang banjir. "Saya sebagai bupati apa yang saya lakukan, saya sudah pernah rasa penjara lantaran tanda tangan, jadi kita nimau kalau tanda tangan. Harus sesuai UU," ungkap politisi Partai Nasdem ini.

Ia mengatakan di Rumah Sakit Kabupaten Minut, meski investasi besar sekali, kalau amdal tidak ada, ia tak mau tanda tangan. "Kita tidak mau dua kali masuk penjara. Beking apa harus dengan UU penetapan lingkungan hidup. Termasuk gunung api, banjir longsor. Kalau tidak memungkinkan jangan," kata dia.

VAP juga merespons pertanyaan strategi pertambangan aspek lingkungan serta kesehatan masyarakat yang dilontarkan CEP. Menurutnya, pertambangan itu bagus, ia mencontohkan di Kaltim ada izinnya. Sebab itu, izin harus diurus dengan benar, ada amdalnya. 'Periksa dulu, bagaimana caranya diambil emasnya, jangan pakai meracuni air (merkuri)," ujarnya.

CEP menanyakan soal bagaimana paslon VAP-HR dan Olly-Steven menangani permasalahan stunting atau gizi buruk di Sulut. “Saya tidak mengerti apa itu ‘starting’, tapi saya akan menjawab terkait Covid-19. Saya akan mengajak seluruh masyarakat Sulut berdoa kepada Tuhan, kami akan memberi makan warga Sulut, mengimbau agar rajin mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker,” jelas VAP.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved