Human Interest Story
Mulai dari Ditelpon Sekpol PP hingga Gunakan Tangga Damkar, Ini Curhatan Chrissolid Wihyarwari
Chrissolid Wihyarwari mungkin tak pernah menyangka sebelumnya apa yang akan dialami saat ini
Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Chrissolid Wihyarwari mungkin tak pernah menyangka sebelumnya apa yang akan dialami saat ini.
Warga Kelurahan Pinaras, Kecamatan Tomohon Selatan ini terpaksa harus menerima kenyataan hidup, yang mana kaki kanannya harus diamputasi.
Bagi Pria 32 tahun ini insiden 5 September 2020 malam mungkin menjadi cerita yang tak terlupakan dalam hidupnya.
Berawal pada kamis 3 September Chrissolid yang keseharian bekerja di Pemadam Kebakaran dengan status tenaga kontrak di Pemkot Tomohon diberikan tugas dari pimpinannya untuk memasang baliho.
Baca juga: PAC PDIP Talawaan Solid Bergerilya Menangkan OD-SK dan JG-KWL
Baca juga: Caroll Senduk Terus Persiapan Diri Hadapi Debat Terbuka
Baca juga: Joe Biden Dulunya Gagap Bicara, Hampir Nekat Bunuh Diri dan Alami Tragedi Pahit dalam Hidup
Namun saat itu Chrissolid yang mendapat telpon dari Sekretaris Pol PP, tak mengetahui baliho apa yang akan dipasangkan.
"Kamis malam saya disuruh pasang baliho. Waktu itu saya ditelpon Pak Sek Pol PP yang menyebut itu perintah dari Pimpinan," ungkap Chris sapaan akrabnya.
Tak mau mengecewakan Chriss pun tanpa panjang langsung menyatakan siap, kemudian dijemput seorang teman-temannya untuk menjalankan misi dari pimpinan.
Baca juga: Api Lahap Rumah di Desa Pontodon Timur hingga Tersisa Puing
"Saya dijemput Boby Mantiri serta dua rekan pol PP. Selanjutnya kami ambil baliho di salah satu tempat percetakan di Matani," ujar ayah yang mempunyai dua anak ini.
Chriss awalnya tak tau kalau baliho tersebut tujuan apa, namun setelah diambil dan dibawa ke Anugerah Hall barulah diketahuinya bahwa itu milik salah satu paslon.
"Usai ambil baliho kami ke Anugerah Hall. Di situ baliho dibuka karena ada bagian yang akan dilem. Dari situ saya lihat bahwa itu baliho milik paslon Jilly Gabriella Eman dan Virgie Baker," ungkap Chriss seraya menambahkan selanjut bersama tim langsung bergerak ke arah Aula Tunas Karya.
Baca juga: Kisah Polwan Cantik Penjinak Bom, Telepon Orangtua Sebelum Tugas, Bisa Pulang Tinggal Nama
"Baliho tersebut dipasang di depan aula Tunas Karya," tambah Chriss.
Cerita pun berlanjut pada Sabtu 5 September malam, Chriss yang saat di itu di rumahnya di Kelurahan Pinaras, tiba-tiba kembali ditelpon Sekretaris Pol PP Edwin Kalengkongan untuk menjalankan tugas yang sama pada dua hari sebelumnya.
"Pak Sek kembali telpon dan saya dijemput sama Bob Mantiri," ucap Chriss.
Usai dijemput, Chris dan rekannya mengarah ke Mantani guna menjemput Sekretaris Sek Pol PP.
Baca juga: Brimob Polda Sulut Buat Kegiatan Sosial Donor Darah, Dalam Rangka HUT ke-75 Brimob
Selanjutnya tugas pemasangan baliho pun mulai dilakukan dengan target tiga titik bisa dipasang malam itu.
Dengan bermodal tangga milik Pemadam Kebakaran Pemkot Tomohon, baliho Paslon Jilly Gabriella Eman dan Virgie Baker dengan rapi bisa terpasang di dua lokasi.
"Malam itu teman saya Bob Mantiri yang jemput. Kemudian sudah ada baliho tiga baliho yang katanya akan dipasang malam itu. Kemudian kami ke Matani untuk singgah Pak Sek Pol PP. Lalu langsung pertama di depan Rumah Makan Garnet. Kemudian kedua di depan Rindam. Saat pemasangan baliho kami gunakan tangga dari Damkar," beber Chris.
Baca juga: 6 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini, 1 dari Sulawesi Utara. Ini Sosoknya
Selanjut Chriss dan rekan mengarah ke titik yang ketiga untuk menuntaskan target pemasangan baliho malam itu.
Namun siapa sangka saat Chris yang tanpa perlengkapan safety tanpa sengaja menyentu kabel listrik tegangan tinggi saat hendak akan memasang baliho di papan iklan yang ada di depan Gedung Triple M.
Sontak seketika dia langsung terjatuh dan tak sadarkan diri.
"Saat itu saya lagi tak sadarkan diri," katanya.
Akibat insiden tersebut, Chris pun nyaris kehilangan nyawa.
Baca juga: Hasjrat Toyota Manjakan Konsumen, Beli Mobil Baru Gratis Layanan Disinfeksi
Bahkan dirinya mengalami cacat seumur hidup, akibat kaki kanannya diamputasi.
Belum lagi sejumlah luka yang masih terdapat di sekujur tubuh.
"Sampai saat ini Paha kanan akan kembali dioperasi, karena masih patah. Kaki kiri juga masih luka dan kepala bagian belakang terdapat luka lubang," ungkapnya lagi sambil menunjuk bagian-bagian yang mengalami luka parah.
Baca juga: Dua Remaja Kompak Bunuh Teman saat Maulid Nabi, Pelaku Tak Menyesal Malah Santai Online Facebook
Chriss pun kini tak bisa berbuat banyak, namun dia mengharapkan keadilan bagi dirinya.
Serta meminta pertanggung jawabkan dari pihak-pihak terkait.
"Semuanya diserahkan ke kuasa hukum. Dan terima kasih sudah membanti saya untuk membuat gugatan ganti rugi," tukas Pria yang diketahui sebagai atlit sepak bola di Kelurahan Pinaras. (hem)
Baca juga: Karyawan Favehotel Lakukan Program CSR di Taman Wisata Alam Batu Angus Bitung
Baca juga: Alami Cacat Seumur Hidup Usai Ditugaskan Pasang Baliho Paslon, Chrissolid Gugat ke Pengadilan
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: