Keliling Kampung Sambil Bawa Spanduk, Masyarakat Desa Sapa Timur Tolak Pergantian Hukum Tua

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Setelah mendengar kabar adanya isu pergantian pejabat hukum tua, puluhan masyarakat di Desa Sapa Timur, Kecamatan Tenga ramai-ramai turun ke jalan kampung untuk menolaknya, Jumat (6/11/2020).

Aksi penolakan masyarakat itu dilakukan dengan cara membawa kartun putih yang bertulis 'jangan karena politik merusak tatanan sosial bermasyarakat di Sapa Timur' dan tulisan penolakan lainnya.

Bahkan sejumlah warga juga terlihat membakar satu ban bekas di depan Kantor Desa Sapa Timur sebagai bentuk penolakan kehadiran hukum tua yang baru.

Baca juga: Mulai dari Ditelpon Sekpol PP hingga Gunakan Tangga Damkar, Ini Curhatan Chrissolid Wihyarwari

Baca juga: PAC PDIP Talawaan Solid Bergerilya Menangkan OD-SK dan JG-KWL

Baca juga: Caroll Senduk Terus Persiapan Diri Hadapi Debat Terbuka

Marto M warga Desa Sapa yang terlibat aksi ini mengatakan bahwa masyarakat menolak pergantian penjabat hukum tua.

Dia menilai, itu karena adanya kepentingan politik pada Pilkada di Minsel.

"Jika pemerintah Kabupaten masih ngotot akan melakukan pergantian hukum tua, maka masyarakat berjanji akan melakukan aksi secara besar-besaran sampai ke kabupaten," ujar dia.

Seperti diketahui sejauh ini Pjs Bupati Minsel Meiki Onibala sudah mengganti 27 pelaksana tugas hukum tua dan mengisinya dengan penjabat baru.

Hal ini berdampak pula pada aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat di sembilan desa beberapa waktu lalu untuk mempertanyakan pergantian itu.

Baca juga: Kisah Polwan Cantik Penjinak Bom, Telepon Orangtua Sebelum Tugas, Bisa Pulang Tinggal Nama

SUBCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: