Berita Kotamobagu
SMP Negeri 1 Kotamobagu Mulai Tatap Muka Terbatas di Sekolah
Sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Kotamobagu mulai mulai sekolah tatap muka terbatas, Senin (2/11/2020)
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Kotamobagu mulai mulai sekolah tatap muka terbatas, Senin (2/11/2020).
Seperti terlihat di SMP Negeri 1 Kotamobagu, para siswa mulai berdatangan sejak pagi.
Mereka yang tiba langsung mencuci tangan, kemudian diukur suhu tubuh.
Kemudian ikut apel perdana, dan mendengarkan pengarahan dari guru.
Setelah itu mereka masuk kelas.
Baca juga: Elektabilitas Olly-Steven Naik, AA-RS Ikut Terkerek
Baca juga: CS-WL Rasakan Dampak Efek Olly-Steven
Baca juga: Kuota Internet Bantuan Pemerintah Pusat untuk Siswa SMP se-Minsel Sudah Tuntas Dibagikan
Menurut Satar Dundo Kepsek SMP Negeri 1 Kotamobagu, yang masuk sekolah baru kelas 9 saja. Ada 268 jumlahnya.
Ada sembilan ruang kelas yang digunakan, satu kelas diisi 14 atau lebih siswa, dengan jarak yang sudah diatur agar tidak berdempetan.
Pun mereka belajar hanya dua mata pelajaran saja, tanpa jeda istirahat, atau totalnya sekitar 70 menit.
Baca juga: Polemik Demosi Berkedok Mutasi, Edison Humiang Surati Pjs Gubernur Sulut
Masuk sekolah siswa dibagi dua shift yaitu pukul 07.00- 09.20 Wita, kemudian kelas berikut pukul 10.00-12.20 Wita.
"Memang untuk hari pertama ini, banyak yang terlambat," ujar Satar.
Namun mereka senang, bisa bertemu dengan para siswa.
"Kami rindu juga dengan mereka, sebab sudah delapan bulan tidak bertemu," jelasnya.
Baca juga: Anggota Bawaslu RI Ajak Apresiasi Langkah Penindakan Bawaslu Tomohon
Kebanyakan siswa juga menurutnya, stres belajar dari rumah terus.
"Orang tua menyambut baik, dan mereka membuat surat pernyataan mengizinkan anak masuk sekolah, ya kalau tidak, tetap siswa belajar dari rumah, guru siap layani," jelasnya.
Namun ketika mereka datang ke sekolah, siswa sudah disiapkan protokol kesehatan, mulai dari masuk cuci tangan, belajar pakai masker, dan jaga jarak, hingga pulang juga.
Sengaja, ujicoba tatap muka terbatas dilakukan kepada siswa kelas 9, lantaran pertimbangan faktor psikologis yang sudah matang.
Baca juga: VIDEO Tempat Olahraga dan Rekreasi Murah di Kota Manado
"Mereka juga persiapan UN, yang sudah menggunakan assessment test. Jadi
sekolah juga khawatir kalau hanya daring, mereka akan kaget ketika UN nanti denga sistem baru," ujarnya.
Lantaran baru masuk, nampak para siswa membersihkan meja dan kursi mereka yang sudah berdebu ditinggal belajar dari rumah selama delapan bulan.
Fadli Mokoagow Guru Penjas mengaku sangat senang bisa kembali bertemu dengan para muridnya, setelah delapan bulan berpisah.
"Ini sangat bagus, kalau bertemu langsung dengan siswa semua mata kegiatan bisa tercapai, apalagi kalau penjas yang memiliki praktek, semua materi bisa dijelaskan, katanya.
Baca juga: Video Remaja SMP Injak-injak Makam Pahlawan, Viral di Media Sosial
Jelas menurutnya, ada kerinduan kepada siswa selama delapan bulan terpisah akhirnya kembali bertatap muka.
"Bedanya, dengan tatap muka, kita bisa mengetahui kebutuhan siswa, dan kalau daring kan sepertinya ada materi yang mereka kurang pahami, bertanya agak terbatas, tapi kalau tatap mereka bisa bertanya bebas, dan kita juga bisa berikan pemahaman yang pas," jelasnya.
Namun siswanya diminta tetap menggunakan masker.
Terlihat juga para guru awal masuk kelar, mengajurkan siswa untuk mematuhi protokol nkesehayan baik di dalam maupun luar sekolah. (Amg)
Baca juga: Sebut Pasangan Riski Ingkar Janji, Ketua Ranting PAN Tangagah Beralih Dukung Berkah
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: