Penanganan Covid
Lawan Covid-19 dengan Kasih, Ini Kisahnya di Bolmong dan Minut
Kasih bisa mengalahkan segalanya, termasuk wabah Covid-19. Gempar melanda sebuah gereja di Kabupaten Minahasa Utara (Minut)
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kasih bisa mengalahkan segalanya, termasuk wabah Covid-19.
Gempar melanda sebuah gereja di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Seorang jemaatnya kena Covid-19, ia dirawat di salah satu rumah sakit.
Suaminya, seorang pelayan khusus (Pelsus), terpaksa menjalani isolasi di rumah sambil menanti hasil swabnya.
Persoalannya sang suami sangat aktif berinteraksi dengan jemaat di kolomnya.
Baca juga: Pengembangan Pariwisata Masuk Daftar Program Utama Paslon SSM-Oppo
Baca juga: Marvil Budiman Sentil Pemekaran Provinsi Nusa Utara
Baca juga: Ini 5 Alasan Kenapa Olly-Steven Layak Melanjutkan Kepemimpinan di Sulut
Tiap hari Jumat ia membagi-bagi liturgi ke jemaat. Minggu siang usai ibadah pagi, dirinya menjemput
persembahan dari rumah ke rumah.
Tak pelak ketakutan menyebar di jemaat kolomnya. Namun kasih lebih kuat dan mengalahkan
ketakutan itu.
Para anggota jemaat berlomba - lomba mencukupi kebutuhan hidup Pelsus tersebut.
"Setiap hari kami bawa makanan ke rumah Pelsus itu," kata Sally seorang warga. Sebutnya, ada warga yang membawa makanan rutin tiap hari.
Baca juga: Antusias Masyarakat Perbatasan Bolsel Siap Menangkan Iskandar-Deddy
Ada pula yang setiap tiga hari sekali. Tak hanya makanan, warga mengirim pula vitamin, beer
brand dan buah - buahan.
"Banyak pula yang mengirim uang tunai," katanya.
Menurutnya, pemberian berlangsung dengan mengantar langsung ke lokasi.
Pelsus tersebut akan menerima langsung di depan pintu.
Baca juga: Kabar Gembira, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Segera Login www.prakerja.go.id
"Pertemuan itu sungguh indah. Kadang air mata dan doa jadi bahasa," katanya.
Belakangan, kata dia, menyeruak seruan untuk tidak mengucilkan semua pasien Covid-19.
Bantuan akan semakin deras mengalir.
"Di saat Covid inilah kasih jadi nyata. Musim Covid justru jadi musim mempraktikkan injil," kata dia.