Sejarah
Sosok Chiang Kai-shek, Berseberangan dengan Partai Komunis China, Mendirikan Negara Taiwan
Dia pembentuk pemerintahan atau negara Taiwan setelah dikalahkan partai komunis pada 1949 hingga saat kematiannya pada 5 April 1975.
Di masa awal pemerintahan di Taiwan, Chiang Kai Shek memimpin dengan keras dan tak jarang menindak penduduk yang tidak setuju dengan pemerintahan nasionalis yang dijalankan partainya.
Namun seiring dengan waktu, Chiang Kai Shek mulai melakukan perubahan dan bertujuan menyejahterakan rakyat Taiwan.
Pada era tahun 1970-an, Taiwan yang dipimpin Chiang Kai Shek menjadi negara Asia dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Akhir Kehidupan
Pada tahun 1975, tepat 26 tahun setelah pindah ke Taiwan bersama pendukungnya yang tersisa, Chiang meninggal dunia di usia 87 tahun.
Beberapa bulan sebelum meninggal, Chiang mengalami serangan jantung dan menderita radang paru-paru, hingga akhirnya meninggal karena gagal ginjal pada 5 April 1975.
Meski sempat disebut sebagai diktator, meninggalnya Chiang menjadi kesedihan seluruh rakyat Taiwan. Masa berkabung nasional diberlakukan selama satu bulan.
Jenazah sang diktator disimpan di dalam sebuah peti mati yang terbuat dari tembaga dan dikebumikan di Cihu, distrik Daxi, kota Taoyuan, yang ada di baratdaya Taiwan.
Posisinya digantikan wakilnya Yen Chia Kan yang hanya memeruntah selama tiga tahun, menghabiskan masa kepresidenan Chiang.
Dalam pemilihan selanjutnya, jabatan presiden ditempati putra Chiang Kai Shek, Chiang Ching Kuo, yang memimpin Taiwan selama dua periode antara 1978 hingga 1988.
Baca juga: Kasus Napi yang Bisa Kendalikan Narkoba dari Lapas, Kepala Lapas Mengaku Lalai
Baca juga: Ramalan Keuangan Sabtu 31 Oktober 2020, Libra Lonjakan Keuntungan, Aquarius Kewalahan Pengeluaran
Baca juga: Niat dan Tata Cara Sholat Subuh, Lengkap dengan Doa Qunut, Ada Terjemahan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biografi Tokoh Dunia: Chiang Kai Shek, Presiden Pertama Taiwan"