Penanganan Covid
Aktivis Buruh Banting Setir ke Bidang Tani, Karena Covid-19
Aktivis Buruh Rocky Oroh memilih banting seting, ke bidang pertanian. Alasannya karena Covid-19
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Aktivis Buruh Rocky Oroh memilih banting seting, ke bidang pertanian.
Pria yang dikenal eksis melakukan demonstrasi terkait masalah buruh, rekam jejaknya terakhir sempat menjadi calon anggota legislatif Provinsi Sulut dari satu partai politik tahun 2019 lalu.
Pria ini juga sempat terjun ke dunia jurnalistik TV, kepada wartawan membeberkan alasannya vakum dari dunia yang identik dengan banyak massa.
“Alasannya karena Covid-19. Sudah tidak bisa melakukan kegiatan mengumpulkan massa lebih dari 50 orang, sementara kalau unjuk rasa atau demo menghadirkan banyak massa,” kata Rocky kepada wartawan, Jumat (30/10/2020).
Pandemi Covid-19 melanda seantero dunia termasuk negara Indonesia, di dalamnya Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.
Baca juga: Paslon Segera Masukkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Baca juga: Jumlah Pelanggar yang Terjaring Operasi Zebra di Minut Menurun
Baca juga: Olly Dondokambey Konsolidasi Pemenangan di Sangihe, Ketemu Tokoh Masyarakat dan Nelayan
Mengharuskan semua orang melaksanakan dan mengikuti protokol kesehatan, mulai dari pakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak atau 3M.
Akibat pandemi covid-19 bukan hanyaa Rocky yang terdampak, dia hanya sebagian kecil dari begitu banyak elemen yang terdampak.
Ada yang kehilangan pekerjaan, dirumahkan, pendapatan tidak secemerlang waktu belum Covid-19 hingga dampak lainnya.
Melihat kondisi ini, muncul pemikiran untuk banting setir dari aktivis menjadi petani.
Bersama dengan kelompok tani Makatana Minahasa (Minaesa) Sulut, bekerja sama dukung program pemerintah dalam hal ini ketahanan pangan.
Baca juga: DPT Boltim Ditempel di Papan Pengumuman di Setiap Desa
Baca juga: Weekend di Grand Luley, Bermain Zipline, Archery dan Berenang Sepuasnya Cuma Rp 275 Ribu
“Program utama kelompok tani Minaesa program utama di sektor pertanian, sudah mulai eksis di lahan seluas 5 hektare di wilayah Kumersot dan Girian Indah serta di Kelurahan Girian Bawah dan di samping Gasmindo Wangurer yang baru akan di garap,” jelasnya di sela-sela kegiatan penyuluhan Terhadap Kelompok Tani Mianesa di Kelurahan Girian Bawah, Jumat (30/10/2020.
Lanjutnya, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia petani milenial.
Pihaknya langsung action menggarap lahan tidur yang ada di Kelurahan Girian Bawah, sambil berdoa dalam beberapa kedepan bisa turun hujan guna perlancar proses bertani.
Di kesempatan itu berlangsung penyerahan bantuan alat pertanian dari aktivis pertanian sekaligus pengusaha, Selamet menjadi teman relasi kelompok tani Minaesa Sulut.
Baca juga: Terima Program PISEW, Masyarakat Dumoga Utara Ungkapkan Terima Kasih Pada H2M
Selain itu pihaknya memperoleh bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi Sulut.
Menurut Jefry Moningka penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bitung, di lokasi ini akan berlangsung uji coba lebih dulu karena lahan ini kurang pas untuk Jahe.
Namun kelompok ini akan uji coba dengan perlakuan khusus sehingga akan coast yang berbeda alias naik.
Baca juga: BLT Gaji Karyawan Segera Cair Pekan Depan, Coba Cara Ini Jika Belum Terima Bantuan!
“Di lahan tidur seperti ini apalagi tanah timbun, kekurangannya air. Dan harus di tunjang dengan pupuk kandang dan kompos, untuk bantu jaga kestabilan air,” jelas Jefry.
Dari tanam sampai panen butuh waktu 120 hari atau 3 bulan untuk tanam jagung.
Terkait penanaman jagung yang nantinya di tanam jenis hibrida, ada syarat lahan, lokasi dan yang disiapkan tanah urukan atau tanah timbun.
Pengawasan juga tidak kalah penting dalam penanaman, harus ada pemberantasan serangan hama.
Untuk jahe atau goraka siapkan benih, periksa bibitnya, lalu dianginkan di tempat kering 1 sampai 2 bulan hingga muncul kriput baru tanam.
Baca juga: VIRAL Video Wanita Masak Belut Gagal Total, Ikan Menggeliat Saat Diolesi Bumbu, Sumpah Kaget Gw
Dianginkan bertujuan untuk hindari sendawa dan kekeringan.
Untuk cabai lahan dan benih siap, untuk penanaman saat banyak hujan atau curah hujan turun.
Jarak tanam cabai 70 x 50 sampai 100 di bedeng tergantung kemauan.(crz)
Baca juga: Khabib Nurmagomedo Mundur, Hanya Terbaik Kedua, Alasan Sudah Janji ke Ibu
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: