Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Baku Dapa

Founder Redo Coffe Ceritakan Asal Usul Terbentuknya Produk Kopi Mereka

Tribun menghadirkan dua bintang tamu keduanya selaku Founder Redo Coffee yaitu Pedro Pangemanan SE dan Ril Ogi S Fils

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Founder Redo Coffe hadir di Tribun Baku Dapa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tribun Baku Dapa terus memberikan yang terbaik untuk pendengarnya yang disiarkan secara langsung setiap pukul 15.00 Wita dengan berbagai bintang tamu yang memberikan motivasi dan inspirasi bagi pendengarnya.

Pada Kamis (29/10/2020) Tribun menghadirkan dua bintang tamu keduanya selaku Founder Redo Coffee yaitu Pedro Pangemanan SE dan Ril Ogi S Fils.

Tribun BakuDapa disiarkan langsung melalui fanpage Facebook Tribun Manado dan You Tube Tribun Manado Official.

Dari dua narasumber ini dipandu secara langsung oleh host Maximus Geneva.

Tema dalam Tribun Baku Dapa ini adalah Menduniakan Kopi Manado.

Baca juga: UMKM Sulut Bangkit, Meynio Kembali Memproduksi Oleh-oleh Manado Nike Tore Nios Ribuan Kantong

Baca juga: Sebanyak 3.591 KPPS Akan Bertugas di 513 TPS se-Minsel

Baca juga: Tamu dan Undangan Maulid Nabi di Rudis Wali Kota Kotamobagu Wajib Rapid Test

Dalam perbincangan tersebut menurut kedua orang terbaik ini, memberikan candaan sangat semangat karena sudah minum kopi kalau belum minum belum semangat.

"Jenis kopi di Redo Coffee ada dua yang sangat diminati yaitu kopi Robusta dan Arabica. Ada jenis kopi yang sudah hampir punah yaitu kopi liberika," kata Ril.

Ril juga katakan 70 persen kopi permintaan dunia yaitu kopi Arabica, tetapi untuk di Sulawesi Utara yang banyak beredar dan tumbuh yaitu kopi Robusta yang hampir 90 persen.

Baca juga: MOR-HJP Buat TPU untuk Masyarakat Kurang Mampu Jika Menjadi Pemimpin di Kota Manado

"Untuk kopi Arabica lebih banyak tumbuh dan dikembangkan di daerah Minahasa, sedangkan untuk kopi Robusta lebih banyak di Kotamobagu, daerah Modayag," tambah Ril.

Pedro sendiri menceritakan awal mula berkarir membuat Redo Coffee sangat suka dan hobi dengan Coffee sehingga saya dan Ril awalnya membuat produk Coffee ini untuk oleh-oleh semenjak pemerintah provinsi membuka penerbangan langsung dari Cina.

"Kami mengambil langsung kopi ini dari petani, kemudian pengolahannya, ke kami dan dipasarkan ke rumah-rumah kopi serta diolah baru sampai ke konsumen," kata Pedro.

Baca juga: Kasus Berita Bohong yang Menyerang Paslon CS-WL Terus Berlanjut, Tim Kuasa Hukum Terima SP2HP

Pedro juga katakan, selain membeli terus memberikan edukasi kepada petani supaya hasilnya baik bagaimana caranya terus disampaikan.

"Kami bukan hanya ambil dan jual, karena kalau hanya begitu tidak akan berkembang dengan baik, tapi kami dari petani hingga ke konsumen terus memberikan edukasi," tambah Pedro.

Pedro juga menjelaskan kenapa mengangkat nama Redo karena, gabungan dari Ril dan Pedro tapi juga ada filosofinya yaitu Ridu yang artinya menjadi penyemangat agar terus dilakukan apalagi saat memulainya walaupun gagal tetap dilakukan.

Baca juga: Kian Tak Terbendung, Amunisi Joune-Kevin Terus Bertambah di Pilkada Minut

"Sedangkan kalau bicara tantangan awalnya pertama ketersediaan stok yang dicari keliling stok kepada petani, selesai itu mencarikan tempat untuk dijual, tapi terus kita berusaha dan pada akhirnya boleh sampai sekarang," tambah Pedro.

Menurut Pedro dengan adanya penyebaran Covid-19 ini sangat berdampak bagi mereka apalagi ada beberapa rumah kopi yang tutup sebelumnya juga penerbangan sudah ditutup.

 "Jadi selain menjaga rasanya kami juga terus menjalin kedepatan dengan petani supaya tetap ada penjualan," ungkap Pedro.(fis)

Baca juga: 100 Hari Pertama, Capres Amerika Joe Biden Janji Sahkan UU Kesetaraan untuk LGBTQ Jika Terpilih

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved