Pilkada Serentak Sulut
Tetty Sanggupi Target yang Dipasang Airlangga, Golkar Optimistis Menangkan Pilgub dan Kabupaten Kota
Target besar yang diberikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dijawab dengan optimistis oleh Ketua DPD I Partai Golkar Sulut
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Target besar yang diberikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dijawab dengan optimistis oleh Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu dengan kesiapan merealisasikan target tersebut.
Bahka Calon Gubernur Partai Golkar itu mengatakan target kemenangan 60 persen itu, baru target dasar. ''Kami berharap lebih, '' ujarnya.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu siap mengejar target 60 persen kemenangan di Pilkada Serentak 2020. Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto memasang target itu saat perayaan hari ulang tahun ke-56 Partai Golkar pada Sabtu (24/10/2020).
Kata CEP, Golkar Sulut tetap solid memenangkan delapan pasangan calon kepala daerah pada pesta demokrasi 9 Desember 2020. "Tentu kami bisa menyanggupinya. Itu target dasar dan kita harapkan bisa lebih," ujar Calon Gubernur yang berpasangan dengan Sehan Salim Landjar.
Kata Cagub yang diusung koalisi Golkar, PAN dan Demokrat ini, paling utama dengan merebut hati rakyat. "Rebut hati rakyat dan kita akan menang," ujar Tetty, sapaan akrab Bupati Minahasa Selatan dua periode ini.
Sekretaris Tim Kampanye dan Penguhubung Paslon CEP-Sehan, Feryando Lamaluta menambahkan, Golkar terus melakukan konsolidasi internal dan eksternal. Konsolidasi juga dilakukan pada delapan paslon. "Kami minta juga semua simpatisan, kader dan pengurus Golkar supaya bekerja maksimal supaya target itu bisa dilampaui. Target yang dicanangkan DPP Golkar itu adalah target dasar," tambah dia.
Sekretaris DPD II Golkar Kota Manado, Ruby Rumpesak mengatakan, konsolidasi partai adalah kunci merebut kemenangan. "Saat ini Golkar Manado sementara fokus konsolidasi di tingkatan 11 kecamatan, 87 kelurahan dan 504 lingkungan," ujar mantan Ketua DPC GAMKI Kota Manado itu.
Baca juga: Antrean Rapid Test Penumpang KA Melonjak
Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca Jabodetabek Senin 26 Oktober 2020: Potensi Hujan Petir di 6 Wilayah Ini
Menurut dia, perlahan-lahan paslon Sonya Selviana Kembuan-Syarifudin Saafa merebut hati masyarakat. Golkar Manado sudah membentuk kelompok kerja di tiap-tiap kelurahan. Kelompok itu memiliki anggota 50 sampai 100 anggota. "Progress-nya sudah terlihat dan saya yakin pilkada kota ini adalah milik SSK-SS. Karena itu saya minta kepada semua kader dan simpatisan Golkar untuk terus fokus bekerja," ujar dia.
Tak lepas dari strategi Tim JGE-VB (Virgie Baker). "Sejauh ini kinerja tim bekerja dengan sangat baik. Terlebih terkait penyampaian informasi. Baik soal situasi di lapangan ataupun ketentutan yang harus kita patuhi dan ikuti dan panduan dari KPU dan Bawaslu," katanya.
JGE menyebut akan mengoptimalkan kampanye daring. “Meski ada kendala metode daring kadang jaringan ataupun kendala lain. Sehingga juga kami optimalkan tatap muka langsung seperti menghadiri undangan," jelasnya.
Baca juga: Gempa Bumi Pukul 21.25 WIB, Terjadi di Dekat Palu, Data Terkini BMKG
Baca juga: Survei Capres: Ganjar Kalahkan Prabowo dan Anies-Gerindra Melesat
Kemenangan JGE-VB harga mati bagi Golkar Tomohon. "Target kami meraih suara signifikan di Tomohon. Baik untuk kemenangan JGE-VB di pilwako serta CEP-Sehan di Pilgub," tegas Ketua DPD II Golkar Tomohon Miky Junita Linda Wenur.
Kader Golkar Bolaang Mongondow Timur, Suradi Simbala mengatakan, dia terus menggenjot visi misi dan program unggulan paslon Amalia MA Landjar-Uyun K Pangalima. "Partai Golkar dukung penuh dan siap memenangkan AMA-UKP dan CEP-SSL di wilayah Boltim tentunya dengan terus menyampaikan visi misi dan program unggulan setiap kali kampanye baik kampanye dialogis, blusukan maupun saat konsilidasi," jelasnya.
Ketua Harian DPD Golkar Sulut James Arthur Kojongian (JAK) mengatakan, di Pilkada Minsel, partainya sudah mematenkan berbagai strategi pemenangan. Wakil Ketua DRPD Sulut baru-baru ini saat hadir dalam pelantikan tim pemenangan independen se-Kecamatan Tatapaan Minsel untuk memenangkan paslon Michaela Elsiana Paruntu-Ventje Tuela. “Agenda-agenda rad show semacam ini harus terus dilakukan, ” kata Arthur.
Pilkada Kota Bitung, Golkar punya jagoan, Victorine Lengkong-Gunawan Pontoh dari PAN. Menurut Victorine, target 60 persen kemenangan itu merupakan tanggung jawab. "Harus solid untuk meraih tujuan itu.
Mulai dari kami pasangan calon, tim kampanye, tim pemenangan, relawan, Fraksi Golkar dan PAN, hingga pengurus partai di tingkat kelurahan," tutur Orin.
Erauw Sondakh, Ketua Tim Kampanye Paslon Victory-Gunawan mengatakan, akan bekerja semaksimal mungkin guna meraih target itu.
Ketua Tim Pemenangan CEP-SSL dan Sompie Singal-Joppi Lengkong (SS-JL), Denny Wowiling mengatakan, melihat kekompakan tim pemenangan, dia optimis CEP-SSL dan SS-JL akan meraih suara yang signifikan. "Bahkan saya memiliki keyakinan, CEP-SSL dan SS-JL akan meraih suara 60 persen di Minut, sebab melihat antusias masyarakat yang kian tak terbendung," jelasnya.
Ketua Harian Tim Kampanye CEP-SSL dan SS-JL, Erol Dungus mengatakan, peluang menang besar, melihat respons masyarakat. "Sebab hanya visi-misi dan program kerja kedua paslon ini, yang paling menyentuh masyarakat, karena program kerja mereka bukan muluk-muluk dan langsung menyentuh warga," ujarnya.

Ketua DPD Golkar Bolaang Mongondow Selatan, Hartina Badu siap membawa Golkar berjaya di Bolsel. Menurutnya, target 60 persen bukanlah hal yang tidak mungkin."Kami optimis bisa mencapai target tersebut, karena semua pengurus hari ini bekerja sama untuk memenangkan Golkar," tegasnya.
Calon Bupati dari Golkar, Riston Mokoagow juga siap membantu Golkar kembali berjaya. "Sebagai paslon yang sudah diberikan SK kami sangatlah siap. Intinya disetiap kampanye kami selalu menyampaikan kepada warga agar memilih paslon dari Golkar," ujar dia.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Ferry Daud Liando (Foto tribun manado/ Dewangga Ardhiananta)
Bukan mustahil
Kata pengamat politik, Ferry Liando, untuk memenuhi target kemenangan 60 persen, Golkar harus kerja keras. "Tidak gampang untuk mencapai itu, meski tidak mustahil jika harapan itu terwujud," ujarnya, Minggu kemarin.

Cara terbaik, pertama Golkar harus melakukan konsolidasi kembali pasca pemecatan sejumlah kader ‘besar’. Pemecatan ini tentu membuat goncangan di internal parpol. “Apalagi yang dipecat itu adalah nama-nama besar yang selama ini memiliki kontribusi dalam membesarkan parpol," kata dia seraya menyebut meski Golkar memiliki alasan mengapa beberapa figur besar itu dipecat. "Namun Golkar juga yang paling tahu bagaimana memperkuat kembali lini-lini kosong pasca ditinggal sejumlah figur yang dipecat itu," tambahnya.
Dikatakan Liando, perlu mengedepankan inovasi lain terkait strategi penggalangan suara. Sebab dua pasangan calon lainnya (Pilgub Sulut) yang menjadi lawan Golkar juga tak kalah gesit mencari peluang-peluang baru yang bisa dimanfaatkan untuk mendulang suara.
"Ini yang wajib diperhatikan Perhatikan partai Golkar. Yaitu bagaimana cara untuk mencari peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mendulang suara," terangnya lagi. Ditambahkan Liando, setiap paslon yang diusung memiliki keunggulan masing-masing, sehingga cara yang bisa membedakannya adalah soal strategi.
"Manfaatkan para tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki nama besar sebagai vote getters. Dalam banyak pengalaman pada pilkada terdahulu, ternyata peran para tokoh yang memiliki nama besar, cukup efektif menjadi daya tarik pemilih," kata Liando.
Kader Beringin Harus Kerja Keras
Stefanus Sampe PhD, Analis Politik dari Unsrat mengatakan, target 60 persen kemenangan Pilkada Serentak 2020 oleh Partai Golkar sah saja. Setiap calon bisa menetapkan target perolehan suara sesuai dengan keinginan mereka, tetapi apakah target tersebut realistis atau tidak sangat tergantung dari kekuatan dan strategi tiap calon dalam menarik perhatian pemilih.

Mereka juga harus dapat meminimalisir kelemahan agar memperoleh simpatik dari pemilih. Untuk target yang ditentukan Golkar, kelihatannya harus kerja ekstra keras untuk mencapai itu.
Mengingat, secara organisasi koalisi yang dibangun partai berlambang pohon beringin ini di tingkat provinsi (Sulawesi Utara) tidak diikuti atau tidak sama dengan koalisi yang dibangun di tingkat kabupaten kota.
Sehingga hal ini mempersulit partai ini untuk memfokuskan kampanye mereka pada isu yang bisa diterima baik di provinsi maupun kabupaten kota.
Kemudian, kelihatan tidak ada koordinasi. Di sini masing-masing pasangan calon mereka berjuang sendiri ditambah lagi masalah konsolidasi internal Golkar yang masih lemah dapat membuat mesin partai ini tidak akan bekerja maksimal untuk mendukung calon-calon pasangan kepala daerah yang dinominasikan. (dru/hem/ana/crz/drp/nie/mjr)