Sektor Pertanian Sulut Turut Mendongkrak PE Semester II 2020
Kalaupun minus, ya tidak sampai satu persen. Itu sudah baik dalam kondisi seperti ini
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Charles Komaling
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ekonomi Sulut sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.
Pandemi menyebabkan ekonomi Sulut terkontraksi. Jika pada triwulan I tumbuh 4,21 persen, Pertumbuhan Ekonomi Sulut di kuartal kedua terkontraksi di angka minus 3,89 persen.
Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) Sulut optimistis perekononian Sulut membaik di semester kedua
"Kami melihat, seiring New Normal, pelonggaran pembatasan sosial, aktivitas ekonomi kembali bergeliat, meskipun memang belum semua sektor," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Arbonas Hutabarat kepada Tribun Manado, Senin (26/10/2020).
Katanya, ada sejumlah sektor yang bisa diharapkan membangkitkan ekonomi Sulut. "Jadi pelaku usaha sebaliknya memilih sektor yang minim risiko penularan Covid-19," ujar Arbonas
BI memprediksi, jika sektor-sektor produktif bisa menghasilkan di semester kedua, akan membantu mendorong Pertumbuhan Ekonomi.
"Kalaupun minus, ya tidak sampai satu persen. Itu sudah baik dalam kondisi seperti ini," katanya.
R. Eko Adi Irianto, Kepala Divisi Perumusan dan Implementasi Kebijakan BI Sulut mengatakan merincikan sektor yang bisa jadi andalan Sulut di paruh kedua tahun ini.
Pertama pertanian. Termasuk di dalamnya perikanan, kelautan dan perkebunan.
Sektor ini masih tumbuh di tengah pandemi. Saat PE Sulut merosot di triwulan kedua, pertanian masih tumbuh 1 persen sekian.
"Ke depan perlu didorong agar hasil sektor ini bisa masuk ke industri pengolahan sehingga nilai ekonominya bertambah," kata Eko.
Selanjutnya, sektor belanja pemerintah. Eko bilang belanja pemerintah porsinya besar dalam pangsa ekonomi Sulut.
"Mencapai 18 persen. Kegiatan pemerintah, proyek infrastruktur yang sempat terhambat, bisa jalan di periode ini akan mendorong permintaan, konsumsi di berbagai sektor," jelasnya.
Kemudian, industri pengolahan. Khususnya bahan makanan. Sektor ini risikonya medium tapi berdampak besar bagi ekonomi.
"Mudah-mudahan produksi, permintaan dan konsumsi bisa meningkat di triwulan empat," kata Eko.
Namun, kata Eko, perekonomian akan sangat bergantung pada aksi penanganan Covid-19 itu sendiri.
"Jika angka kasus positif main naik, tentu berpengaruh besar. Sebaliknya jika angka turun, tentu semakin baik," katanya. (*)