Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menhan Prabowo

Prabowo: Perang Dunia Kedepan Karena Pangan, Sentil Tesis Robert Malthus, Indonesia Harus Begini

Ini baru menarik. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perang dunia kedepan diperkirakan penyebabnya adalah ketersediaan

Editor: Aswin_Lumintang
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020). Rapat kerja tersebut membahas pengembangan kekuatan TNI, kapabilitas Bakamla, serta penguatan diplomasi di wilayah perairan Natuna. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/ama. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ini baru menarik. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perang dunia kedepan diperkirakan penyebabnya adalah ketersediaan pangan yang semakin menipis. Karena itu, menteri di Kabinet Joko Widodo ini mengingatkan agar Indonesia harus mengantisipasi.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyoroti banyaknyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi real estate.

Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan di Kabinet Joko Widodo
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan di Kabinet Joko Widodo (@Instagram prabowo)

Hal tersebut diungkapkan Prabowo Subianto saat memberikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM secara virtual, Jumat (23/10/2020).

Prabowo mengambil judul 'Dukungan Sektor Kehutanan untuk Kedaulatan Pangan Nasional' dalam pidatonya.

Menurut Prabowo Subianto, jumlah pertumbuhan penduduk semakin meningkat sementara lahan pertanian malah menyusut karena masifnya alih fungsi lahan.

"Begitu banyak lahan untuk pertnian beralih menjadi realestate. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa makan semen? apakah kita bisa makan beton? Untuk apa menara-menara apartemen dan real estate hebat-hebat kalau rakyat tidak bisa makan," kata Prabowo dilansir dari chanel Youtube Kehutanan UGM.

Prabowo Subianto pun berbicara soal tesis Robert Malthus yang menyebut pertumbuhan penduduk cenderung melampaui ketersediaan makanan.

Baca juga: Puluhan Juta Orang di AS Telah Berikan Suara Pemilihan Presiden Meski Kampanye Masih Tersisa 11 Hari

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Subuh Sendiri atau Berjamaah di Rumah, Lengkap Tata Cara dan Doa Qunut

Baca juga: Gempa Bumi Tadi Malam, Terjadi Dekat Tomata, Data Terkini BMKG

Hal tersebut karena penduduk menurut Malthus tumbuh seperti deret ukur sedangkan persediaan makanan bertambah seperti deret hitung.

Untuk itu, Prabowo Subianto mengajak semua pihak untuk bahu membahu mewujudkan kedaulatan pangan dalam negeri.

"Ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan terutama kedaulatan pangan harus menjadi tekad bersama untuk kita wujudkan bersama-sama," ujarnya.

Perang masa depan

Belajar dari sejarah, Prabowo Subianto mengatakan awal mula masuknya kolonial ke Indonesia karena tergiur rempah-rempah.

Menurut dia, banyak ahli pertahanan di dunia yang mengatakan ke depan akan terjadi perang memperebutkan potensi sumber daya alam, termasuk pangan di dalamnya.

"Meskipun saat ini kita memang tidak dalam suasana perang, namun banyak ahli memprediksi perang masa depan itu untuk menguasi sumber alam dan pangan," katanya.

"Hal ini seakan memutar kembali jarum sejarah, bukankah kolonialisme bangsa Eropa dahulu masuk ke Indonesia pada awalnya untuk mencari komoditas pangan yakni rempah-rempah," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved