Berita Tekno
Peneliti Sebut Asia Tenggara akan Menjadi Kawasan Pertumbuhan Data Center Tercepat
Kawasan Asia Tenggara diperkirakan penggunaan data center akan tumbuh secara signifikan dalam lima tahun ke depan.
Indonesia dari Mei hingga Juli 2020, 96% responden mengindikasikan bahwa COVID-19 semakin
meningkatkan kebutuhan terhadap data dan menegaskan pentingnya teknologi digital dan data center.
Temuan-temuan sejalan dengan Data Gravity Index, penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini yang mengukur,
mengkuantifikasi dan menentukan implikasi dari ledakan data di perusahaan-perusahaan.
Data Gravity atau gravitasi data (efek gaya tarik dari kumpulan data besar atau aplikasi/layanan
sangat aktif terhadap kumpulan data atau layanan/aplikasi sangat aktif lain, seperti halnya
gravitasi yang menarik planet-planet atau bintang-bintang) diperkirakan akan meningkat
lebih dari dua kali lipat setiap tahun dari 2020 hingga 2024.
Asia Pasifik diperkirakan akan menghasilkan pertumbuhan tercepat dalam intensitas data gravity
di antara seluruh kawasan di dunia dan Singapura diperkirakan akan menjadi pasar dengan
pertumbuhan tercepat di antara 21 wilayah metropolitan yang dianalisa.
“Asia Tenggara telah muncul sebagai kawasan yang paling banyak diburu, dengan Singapura menguasai
sekitar 60% dari total pasokan data center di kawasan tersebut,” kata Mark Smith, Managing Director,
Asia Pacific, Digital Realty dalam keterangannya, Jumat (23/10/2020).
Di luar Singapura, Indonesia memiliki daya tarik sebagai destinasi investasi data center di kawasan
