Hari Santri Nasional 2020
Isi Resolusi Jihad 22 Oktober 1945: Membela Tanah Air Hukumnya Wajib Bagi Setiap Individu
Kiai Hasyim lalu mengeluarkan fatwa yang intinya mengharuskan setiap muslim untuk berjihad membela kemerdekaan Indonesia.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Namun, belum lama Soekarno meninggalkan Surabaya, insiden kembali terjadi.
Jenderal Mallaby tewas di tanggal 30 Oktober itu.
Saat itu mobil yang ditumpanginya terkena ledakan granat dari pengawalnya sendiri saat hendak melindungi Mallaby dari kepungan Pejuang Indonesia.
Kematian Mallaby pun menyulut pertempuran berdarah lainnya di kota Surabaya, dan dikenal dengan Pertempuran 10 November 1945.
Inggris dan Sekutu mengerahkan kekuatan mereka dan menggempur Surabaya dari darat, laut dan udara. Perang ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang luas biasa banyak.
Meski dari sisi Indonesia korban jiwa lebih banyak, namun sejarah mencatat perlawanan di Surabaya adalah yang paling heroik di semua pertempuran membela kemerdekaan.
Bahkan, tentara Inggris yang sudah berpengalaman dalam mengalahkan pasukan NAZI Jerman menganggap bahwa Surabaya adalah neraka bagi mereka.
Resolusi Jihad yang dideklarasikan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 ini seolah mengingatkan kita mengenai peranan santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Santri yang kerap dikenal berkutat seputar urusan agama, ternyata mau ikut berjuang bersama pejuang Tanah Air.
Oleh karenanya, tak salah apabila Presiden Jokowi kemudian memilih tanggal ini sebagai Hari Santri Nasional.
Isi resolusi jihad
RESOLUSI NAHDLATUL ULAMA
Seluruh Jawa/Madura
Bismillahirrahmanirrahim
Resolusi:
Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsul-konsul) Perhimpunan Nahdlatul Ulama Seluruh Jawa dan Madura pada tanggal 21–22 Oktober 1945 di Surabaya.
Mendengar:
Bahwa di tiap-tiap daerah di seluruh Jawa-Madura ternyata betapa besarnya hasrat ummat Islam dan alim ulama di tempatnya masing-masing untuk mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAULATAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MERDEKA.