Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Sosok Samuel Paty, Guru Sejarah yang Tewas, Dipenggal Usai Tunjukan Karikatur Nabi Muhammad

Ketika sedang berjalan, Samuel Paty diserang Abdullakh Anzorov yang memegang pisau dapur besar.

Editor:
Kloase Tribun Manado
Sosok guru yang dipenggal 

Siswa tersebut kemudian menceritakan pengajaran Paty kepada ayahnya, yang marah dan kemudian melayangkan keluhan ke sekolah.

Orangtua dari murid yang tidak disebutkan identitasnya itu menggalang kampanye daring menuntut Paty dipecat, dan meminta bertemu pemimpin sekolah.

 Si ayah itu kemudian menjabarkan baik identitas Paty maupun alamat sekolah putrinya itu ke internet, dan bersikeras "ini harus dihentikan".

Salah seorang kolega mengungkapkan, Paty langsung mendapatkan ancaman mati beberapa hari setelah dia memberikan materi tersebut.

"Samuel sudah membuat marah orangtua murid karena menunjukkan karikatur itu dalam kelasnya, sehingga dia mendapatkan ancaman," ujar si kolega.

Berdasarkan keterangan jaksa anti-teror Jean-Francois Ricard, Anzorov diketahui sudah datang ke sekolah pada Jumat sore, dan bertanya di mana Paty.

Begitu Paty tewas dipenggal dan Anzorov ditembak mati, polisi bergerak cepat dengan menahan sembilan orang yang dianggap bertanggung jawab.

Empat di antaranya dilaporkan merupakan kerabat Anzorov, kemudian salah satu dari lima orang tersisa adalah orangtua murid yang membeberkan identitas Paty.

"Pendengar yang baik"

Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer mengutuk video yang diunggah oleh ayah murid, dengan menyebutnya sebagai "skandal terhebat".

"Setiap anak harus mendapatkan pemahaman bahwa mereka beruntung bisa bersekolah di Perancis dan hidup di negara demokrasi," kata dia.

Para orangtua murid maupun siswa sekolah tempat Samuel Paty mengajar pada Sabtu meletakkan bunga dan menunjukkan solidaritas.

Hugo, mantan muridnya mengungkapkan, Samuel Paty termasuk sosok yang hebat, sangat mendukung, serta seorang pendengar yang baik di kelas.

"Semua orang memberikan opininya ketika dia mengajar, dan itu sangat menyenangkan. Kini, dia telah tiada. Kami tak boleh menyerah," jelas murid anonim.

"Super menyenangkan"

Nordine Chaouadi, yang anaknya mendapatkan pengajaran dari Paty berujar, si guru tidak pernah memprovokasi saat menunjukkan karikatur Nabi Muhammad tersebut.

"Putra saya bahkan mengatakan dia adalah sosok yang super menyenangkan.

Dia tidak pernah membangun argumen yang sifatnya melecehkan," kata Chaouadi.

Para pelajar sekolah itu mengatakan merasa putus asa atas pembunuhan brutal yang dialami guru yang mereka sayangi. 

Pemerintah Perancis mengadakan penghormatan nasional untuk guru Paty, dan tagar #JeSuisSamuel (Saya Samuel) mulai menjadi tren di media sosial, menggemakan seruan #JeSuisCharlie untuk solidaritas setelah serangan terhadap Charlie Hebdo.

Perancis telah menyaksikan gelombang kekerasan Islam sejak serangan Januari 2015, yang menewaskan 12 orang termasuk kartunis terkenal.

Tiga minggu lalu, saat persidangan berlangsung, seorang pria menyerang dan melukai dua orang di luar bekas kantor majalah itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Identitas Guru yang Dipenggal di Perancis Terungkap, Disukai oleh Muridnya" https://www.kompas.com/global/read/2020/10/17/230526970/identitas-guru-yang-dipenggal-di-perancis-terungkap-disukai-oleh-muridnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved