Berita Internasional
Sosok Samuel Paty, Guru Sejarah yang Tewas, Dipenggal Usai Tunjukan Karikatur Nabi Muhammad
Ketika sedang berjalan, Samuel Paty diserang Abdullakh Anzorov yang memegang pisau dapur besar.
Penyerang kemudian lari dari tempat kejadian tetapi dikejar oleh polisi setempat yang telah dipanggil oleh saksi.
Ketika petugas menemukan pelaku dan meneriakinya, Abdullakh Anzorov malah mengancam petugas.
Petugas polisi pun menembak Abdullakh Anzorov dan dia meninggal tak lama kemudian.
Setelah melakukan perbuatan brutalnya, foto guru yang tewas itu beredar di media sosial.
Penyelidik masih belum mengetahui apakah itu ulah si pelaku atau kaki tangannya.
Juru bicara Kedutaan Besar Rusia untuk Perancis, Sergei Parinov, kepada TASS dikutip AFP menyatakan bahwa Abdullakh Anzorov tak ada sangkut pautnya dengan negaranya.
"Kejahatan ini tak kaitannya dengan Rusia karena orang ini sudah hidup di Perancis selama 12 tahun terakhir," ungkap Parinov.
Dia menjelaskan bahwa remaja 18 tahun itu datang ke "Negeri Anggur" bersama keluarganya berumur enam tahun, di mana saat itu mereka mencari suaka.
Abdullakh Anzorov diketahui mendapatkan izin tinggal pada tahun ini.
"Dia sama sekali tidak menghubungi Kedutaan Rusia," lanjut Parinov.
Di Perancis, Abdullakh Anzorov tinggal di Normandy.
Kakek dan saudara laki-lakinya juga ikut ditangkap polisi.
Atas insiden nahas itu, semua guru di Perancis mengemukakan ketakutan mereka.
Karena takut dengan pembunuhan seperti itu.
Nilai-nilai nasional di Perancis seperti kebebasan, kesetaraan, persaudaraan dipandang sebagai tugas inti sistem pendidikan yang harus dilanjutkan.