Berita Internasional
Sosok Samuel Paty, Guru Sejarah yang Tewas, Dipenggal Usai Tunjukan Karikatur Nabi Muhammad
Ketika sedang berjalan, Samuel Paty diserang Abdullakh Anzorov yang memegang pisau dapur besar.
Sempat diancam
Samuel Paty, korban yang berprofesi sebagai guru sejarah dan geografi tengah mengajar tentang kebebasan berekspresi di awal Oktober.
Samuel Paty dilaporkan telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat berbicara tentang kasus Charlie Hebdo, dan dilaporkan telah menyarankan muridnya yang Muslim untuk meninggalkan ruangan jika mereka merasa akan tersinggung sebab materi itu.
Namun, ada satu siswa yang tinggal di kelas.
Siswa tersebut kemudian menceritakan pengajaran Samuel Paty kepada ayahnya, yang marah dan kemudian melayangkan keluhan ke sekolah.
Orangtua dari murid yang tidak disebutkan identitasnya itu menggalang kampanye daring menuntut Paty dipecat, dan meminta bertemu pemimpin sekolah.
Si ayah itu kemudian menjabarkan baik identitas Samuel Paty maupun alamat sekolah putrinya itu ke internet, dan bersikeras "ini harus dihentikan".
Salah seorang kolega mengungkapkan, Samuel Paty langsung mendapatkan ancaman mati beberapa hari setelah dia memberikan materi tersebut.
"Samuel sudah membuat marah orangtua murid karena menunjukkan karikatur itu dalam kelasnya, sehingga dia mendapatkan ancaman," ujar si kolega.
Berdasarkan keterangan jaksa anti-teror Jean-Francois Ricard, Abdullakh Anzorov diketahui sudah datang ke sekolah pada Jumat sore, dan bertanya di mana Samuel Paty.
Atas kematiannya, karangan bunga diletakkan di pintu masuk College du Bois d'Aulne pada hari Sabtu (17/10/2020).

Menunjukkan karikatur Nabi Muhammad
Akar masalah pembunuhan terhadap Paty dimulai sepuluh hari lalu, ketika dia menunjukkan karikatur itu sebagai bagian dari materi kebebasan berekspresi.
Saat itu, Paty memersilakan siswa Muslim yang tidak suka dengan pengajarannya untuk meninggalkan kelas.
Namun, ada satu siswa yang tinggal di kelas.