Sejarah Alaska
Cerita Amerika Beli Alaska $ 7,2 Juta dari Rusia, Ditolak Partai Republik, DPR Tak Mau Bayar
Banyak masyarakat dunia yang tidak mengetahui keberadaan Alaska. Dan, ternyata Alaska ini dulunya adalah milik Rusia yang kemudian dijual ke Amerika
TRIBUNMANADO.CO.ID, ALASKA - Banyak masyarakat dunia yang tidak mengetahui keberadaan Alaska. Dan, ternyata Alaska ini dulunya adalah milik Rusia yang kemudian dijual ke Amerika Serikat dengan beberapa alasan.
Pastinya Alaska saat ini menjadi satu di antara tempat yang menjadi tujuan wisata. Termasuk dari Indonesia banyak yang ingin hanya sekadar melihat keberadaan Alaska.

Sejarah mencatat Amerika Serikat (AS) secara resmi mengambil kepemilikan daerah Alaska dari Rusia pada 18 Oktober 1867.
Alaska yang memiliki luas 586.412 mil persegi dibeli AS seharga $7,2 juta atau kurang dari dua sen per hektar.
Pembelian wilayah seluas dua kali Texas ini diperjuangkan oleh William Henry Seward, Menteri Luar Negeri AS di bawah Presiden Andrew Johnson.
Rusia menjual Alaska karena wilayah itu terpencil, berpenduduk sedikit, dan susah untuk dipertahankan.[1]
Penandatanganan Perjanjian Penyerahan Alaska pada 30 Maret 1867 (Wikimedia Commons)
Latar Belakang
Alaska sudah dihuni manusia lebih dulu dari wilayah lainnya di Benua Amerika.
Orang Asia menyeberang ke Alaska sekitar 150.000 tahun yang lalu.

Namun, Alaska jarang diketahui oleh dunia sebelum abad ke-18.[2]
Pada tahun 1725 Kaisar Rusia Peter yang Agung mengirim Vitus Bering untik menjelajahi pantai Alaska.
Alaska kemudian diklaim menjadi milik Rusia. Rusia tertarik pada wilayah ini karena kaya akan sumber daya dalam dan sedikit penghuninya.
Ketika Amerika Serikat berekspansi ke barat pada awal tahun 1800-an, orang Amerika mulai bersaing dengan para penjelajah dan pedagang Rusia.
Namun, St. Petersburg mengalami kekurangan keuangan dalam mendukung pemukiman besar dan keberadaan militer di sepanjang pantai Pasifik di Benua Amerika sebelah utara.
Para pemukim Rusia di Alaska juga tidak pernah melebihi 400 orang. Selain itu, kekalahan dalam Perang Crimea mengurangi minat Rusia terhadap Alaska.[3]