Berita Bolsel
Pelatihan Kajian NKT Tingkat Lanskap Digelar Bappelitbangda Bolsel dan WCS Indonesia Program
Pelatihan ini untuk mendorong pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), yang menjadi target pembangunan negara-negara secara global
Penulis: Nielton Durado | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Bolsel, bekerja sama dengan Wildlife Conservation Society (WCS) –
Indonesia Program, menyelenggarakan pelatihan teknis Kajian Lapangan Kawasan Ber-Nilai Konservasi Tinggi (NKT)
Tingkat Lanskap Kabupaten Bolsel.
BERITA PILIHAN EDITOR :
• Amien Rais: Dari Rezim Soeharto hingga Jokowi Ini yang Terjadi, Bung Karno Pernah Bilang Begini
• Nasib Gadis 13 Tahun Asal Tambun Jabar yang Ditinggal Rombongan Teman-temannya di Jakarta
• Bagikan Kabar Duka, Pinkan Mambo Unggah Foto Karangan Bunga, Melly Goeslaw: Ikhlas dan Sabar Ya!
TONTON JUGA :
Pelatihan tersebut digelar di Kantor Bappelitbangda Bolsel dan digelar secara
online dan offline, Jumat (09/10/2020).
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta perwakilan dari beberapa instansi seperti jajaran
Pemkab Bolsel, BKSDA Sulawesi Utara, TN Bogani Nani Wartabone, dan KPH II Boltim – Bolsel.
Menurut Dr. Ir. Titiek Setyawati, M.Sc selaku Project Manager Infrastuktur WCS Indonesia Program,
mengatakan Kajian Kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) saat ini menjadi dasar dan
modalitas yang penting bagi setiap daerah dalam mengelola dan membangun wilayahnya baik
melalui RTRW maupun RPJMD.
"Utamanya dalam upaya mendorong pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs),
yang menjadi target pembangunan negara-negara secara global," kata dia.
Ia menambahkan kajian NKT saat ini menjadi bahan esensial dan incaran tiap daerah untuk dapat dilengkapi.
"Sehingga dengan kondisi ini Pemda Bolsel telah satu langkah lebih maju dalam upaya pelengkapan
kajian dan dokumen kajian NKT,” tambahnya.
selain itu Pemda Bolsel menginisiasi kajian NKT Lanskap Bolsel, untuk dapat digunakan
sebagai dasar informasi perencanaan pembangunan wilayah yang berkelanjutan di Kabupaten Bolsel.
Utamanya yang berkaitan dengan penataan ruang yang menjamin daya dukung dan daya
tampung wilayah bentang alam Bolsel.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses penyusunan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS)
daerah, dan dapat menjadi acuan penting berbagai dokumen kebijakan dan
rencana program Kabupaten Bolsel.
Komitmen Pemda Bolsel yang tinggi untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan
demi menjaga kelestarian lingkungan.
Juga dibuktikan dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Nomor 78 tahun 2018 tentang
Penataan Kawasan Pengungsian Satwa.
Dan Keputusan Bupati nomor 289 tahun 2019 tentang pembentukan Forum Kolaborasi
Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Koridor Hidupan Liar Tanjung Binerean.
Sementara itu, Iwan Hunowu Country Director – WCS Indonesia Program Sulawesi, menyatakan
bahwa Komitmen dan semangat Pemda Bolsel, untuk melakukan inisiatif ini
perlu diacungi jempol.
"Karena dapat menjadi contoh daerah yang lain dalam pengelolaan ruang dan
sumberdaya yang terintegrasi dan Lestari secara lanskap dari gunung ke laut," ujarnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan tim ahli dari praktisi NKT termasuk WCS Indonesia Program,
Institut Pertanian Bogor (IPB), Ideas dan Tropenbos Indonesia.
Sementara itu Kabid Penelitian dan Pengembangan di Bappelitbangda Bolsel Wawan Gobel,
mengatakan usai dari pelatihan teknis Kajian Lapangan Kawasan Ber-Nilai Konservasi Tinggi (NKT)
Tingkat Lanskap Ini, para peserta akan turun ke lapangan dan mengumpulkan data.
Selain itu, Pelatihan secara online dimaksudkan untuk dapat memberikan bekal kepada
tim kajian NKT di daerah/lapangan untuk melaksanakan kerja lapangan sesuai
standar dan acuan yang berlaku.
"Data ini nantinya sebagai dasar untuk penyusunan dokumen informasi perencanaan
pembangunan wilayah yang berkelanjutan di Kabupaten Bolsel, baik melalui RTRW dan RPJMD," ucapnya.
Wawan juga mengapresiasi WCS Indonesia Program atas terselenggaranya kegiatan pelatihan teknis tersebut.
"Ini adalah kegiatan yang baik, terutama dalam rencana
pembangunan untuk Bolsel," tegasnya.
Sekedar diketahui Nilai Konservasi Tinggi menurut definisi HCVRN (2017) adalah nilai-nilai biologis,
ekologis, sosial dan/atau budaya yang memiliki arti (signifikansi) dan/atau peranan yang sangat
penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan alam.
Sedangkan para pemateri via online adalah pemateri dari WCS Indonesia Program di Bogor.
(Tribunmanado.co.id/Nielton Durado)
BERITA TERPOPULER :
• Mahfud MD Perintahkan Lawan Pengunjuk Rasa, Panglima TNI, Kapolri, BIN, Mendagri Ikut Teken
• Masih Ingat Desy Ratnasari? Dulu Berjaya Sebagai Artis, Kini Ngaku Sudah Merasa Tua, Mengapa?
• Aksi Heroik Pemuda Selamatkan Seorang Polisi dari Kepungan Massa, Aksinya Terekam CCTV
TONTON JUGA :