Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demonstrasi

Demonstrasi Penolakan UU Cipta Kerja, Massa Bantah Sudah Sampaikan Poin-poin ke DPRD Sulut

Kali ini massa aksi yang berasal dari kalangan mahasiswa di Sulawesi Utara bergabung mulai dari depan Taman Makam Pahlawan (TMP)

Penulis: Isvara Savitri | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Isvara Savitri
Demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja kembali terjadi di Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja kembali terjadi di Manado.

Kali ini massa aksi yang berasal dari kalangan mahasiswa di Sulawesi Utara bergabung mulai dari depan Taman Makam Pahlawan (TMP) dan melakukan long march ke DPRD Provinsi Sulut.

Di depan gedung DPRD Provinsi Sulut, massa menghendaki masuk namun tidak diperbolehkan oleh aparat kepolisian dan anggota DPRD Sulut.

"Kami minta hanya 10 orang saja yang masuk untuk berdialog, tidak lebih," ujar seorang anggota DPRD Sulut menggunakan pengeras suara.

Rezeki di Tengah Pandemi, Pelanggan di Manado Dapat Uang Tunai Rp 13 Juta dari Alfamidi

Mahasiswi Cantik, Tesalonika Kaligis Mendambakan Sosok Pemimpin Perempuan Cerdas

Demonstrasi Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Polda Sulut Turunkan 180 Personel Polwan

Massa yang tidak terima karena ditolak terus-menerus, akhirnya memaksa masuk sebanyak dua kali hingga terlibat aksi saling dorong dengan pihak kepolisian.

Bahkan keadaan sempat ricuh, terjadi adu lempar botol polisi dengan massa aksi yang menyebabkan tujuh orang ditahan pihak kepolisian.

Tujuh orang tersebut kemudian digunakan sebagai alat agar massa mundur dan akhirnya berhasil.

Setelah aksi bubar Wakil Ketua DPRD Billy Lombok dan anggota DPRD fraksi PSI Melky Pangemanan keluar untuk melihat kondisi.

BREAKING NEWS: ASN Cantik Ini Sambangi Kejari Bitung, Ada Apa?

Operasi Yustisi di Tomohon Jaring 407 Pelanggar Protokol Kesehatan

"Demo ini merupakan hal positif yang dijamin oleh perundangan-undangan, kami sangat menghargai hal itu sebagai bagian dari negara demokrasi," ujar Billy.

Billy menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa karena sudah mau menyuarakan suara rakyat yang termarjinalkan.

Ia pun berterima kasih kepada aparat kepolisian karena sudah melaksanakan tugas dengan baik meski sempat sedikit ricuh.

"Kami juga menyayangkan di beberapa tempat aksi mahasiswa justru direpresi. Kami harap hal tersebut bisa dijelaskan oleh pihak kepolisian, karena hal itu juga berefek kepada kami, seolah mahasiswa tidak percaya dengan apa yang kami lakukan di sini," tambah Billy.

Mor Bastiaan Didampingi Umat Muslim Kunjungi Masyarakat Mahawu, Sebagian Besar Ibu-ibu

Billy mengaku pihaknya sudah menerima rekomendasi dari mahasiswa dan akan segera ditindaklanjuti pihaknya.

Terlebih Billy berasal dari salah satu partai yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja, yakni partai Demokrat.

Namun hal tersebut dibantah oleh Satriano Pangkey, pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado yang juga turun ke jalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved