Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Penganiayaan

Suami Siram Istri dengan Air Keras, Hanya Gara-gara Mendapat Teguran karena Sering Mabuk

Kabarnya seorang wanita yang merupakan istri sendiri menjadi korban kekerasan sang suami.

Editor: Glendi Manengal
NET
Ilustrasi Air Keras 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya seorang wanita yang merupakan istri sendiri menjadi korban kekerasan sang suami.

Terkait hal tersebut diketahui hanya karena Istirnya menegur suaminya yang sering mabuk.

Tak terima teguran tersebut istrinya pun disiram air keras.

Tak Terapkan 3 M, Sanksi Menanti Camat dan Sangadi di Bolmong

Dokter Kartika Devi Tanos Bawa Bantuan di Bitung

Relawan Jokowi Geram, Siap Polisikan Najwa Shihab Usai Singgung Menkes Terawan Kursi Kosong

Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Juni Ririn Sari (45) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Ia disiram air keras oleh suaminya sendiri gara-gara menegur sang suami yang sering mabuk.

Penyiraman air keras itu terjadi di depan rumah korban di Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulum, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, Senin (5/10/2020) sekira pukul 06.30 WIB.

Juni bercerita kalau ia sering ribut dengan suami sirinya itu.

"Kami sering ribut, terkadang masalah kebutuhan sehari-hari, karena kerjaan dia hanya mabuk saja dan terkadang dia sering berhutang untuk mabuk," ujarnya Selasa (6/10/2020).

Korban menuturkan, pada saat kejadian ia tidak tahan karena cekcok mulut dengan suaminya gara-gara kebutuhan ekonomi dan suaminya hanya mabuk saja.

"Saya tidak tahan cekcok mulut dengan dia, lantas saya memutuskan keluar rumah sebentar meninggalkan dia."

"Tiba-tiba dia menyusul saya keluar rumah sambil membawa botol air keras tersebut dan menyiramkannya kepada saya, dan saya tidak tahu dia dapat air keras itu dari mana," katanya.

Bukan hanya itu pelaku juga sempat ingin mengambil samurai.

"Tapi untungnya ada keluarga saya yang dan warga sekitar yang melihat sehingga pelaku pada saat itu langsung melarikan diri," bebernya.

Korban tidak terima dan melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.

"Saya benar-benar tidak terima, dan saya sudah tidak tahan lagi atas ulah pelaku dan saya berharap dia dapat bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya," tutupnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved