Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dari Kearifan Budaya Minahasa, Renwarin Tawarkan Berteologi Sanasende'

Upaya berteologi Sanasende' menguatkan gambaran manusia sebagai gambar dan citra Allah.

ISTIMEWA
Dr Paul Richard Renwarin memaparkan konsep berteologi Sanasende' versi Minahasa dalam seminar daring yang digelar Ikatan Alumni STFSP, Jumat (2/10/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kita ternyata bisa berteologi Sanasende' versi Minahasa.

Itulah yang berusaha ditunjukkan Pastor Dr Paul R Renwarin dalam materinya berjudul "Upaya Berteologi Kontekstual" pada seri ke-5 webinar yang digelar Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (Ikal STFSP), Jumat (2/10/2020).

Seminar daring mengangkat tema utama "Upaya Berteologi Kontekstual di Indonesia Timur" dimoderatori RP Berty Tijow SS serta menghadirkan Pdt Dr Richard AD Siwu sebagai penanggap.

Renwarin mengatakan, Sanasende' adalah kearifan lokal dari kegiatan berladang tanaman pangan.

Sende'en berarti sayur di kebun ladang atau huma. Sende'en berarti juga perempuan (pembawa sayur saat pulang ke rumah). Sanasende' bisa berarti pasutri (yang makan sayur bersama).

Ia mengatakan, dari kearifan lokal ini tersirat paham-nilai-norma kerja yang bernilai dan saling melengkapi: makanan untuk hidup sehat, kegiatan rutin makan bersama dan mensyukuri hasil kerja sendiri, serta persekutuan dijalin dan dikembangkan lewat makan bersama.

Semua itu demi kebahagiaan (pakatuan wo pakalawiren).

Doktor bidang Antropologi Budaya di Rijksuniversiteit Leiden itu mengatakan, dalam konteks hidup Minahasa sini dan kini, sudah terjadi domestifikasi perempuan; alienasi dari kerja sama untuk pertanian.

Sayuran malah sudah dipasok dari luar dan kerja sama pasutri semakin jarang. 

Ia bahkan menyebut makan sayur kini menjadi tanda kemiskinan. Sayuran sendiri sudah bercampur pupuk kimia, anorganik dan racun.

Tiada lagi makan bersama dalam keluarga secara rutin harian. Perjumpaan dan momen-momen persekutuan sudah semakin jarang terjadi.

Kebahagiaan keluarga semakin menjauh, lebih banyak derita.

Dalam upaya berteologi, Sanasende', pertama, bisa menjadi pemersatuan dan kebersamaan sebagai sanasende' (pasutri).

Mereka bisa bekerja atau berusaha bersama-sama atau sende'. Mereka berada di dapur-abu- tempat tinggal yang sama (sanaririketan, sanaawu, sanawanua, tercakup dalam sanasende').

Perlu ada nilai kesetiaan yang diucapkan waktu sumpah nikah. Perlu nilai indissolubilitas (tak terceraikan).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved